Besok, Rapat Pleno Digelar, Antisipasi Kerusuhan

Pengamanan KPU Diperketat

Pengamanan KPU Diperketat

PEKANBARU (HR)- Polda Riau memperketat pengamanan di seluruh Kantor Komisi Pemilihan Umum yang menggelar Pilkada serentak tahun ini. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan, dalam rapat pleno penghitungan hasil Pilkada, yang akan digelar Rabu (16/12) besok.

"Pak Kapolda perintahkan seluruh Kapolres untuk meningkatkan pengamanan fisik kantor KPU sekaligus dengan orangnya. Khususnya saat pleno nanti. Setiap kantor harus didukung CCTV yang difungsikan tidak hanya memantau aktivitas,

Pengamanan melainkan juga bisa dijadikan alat dokumentasi jika terjadi sesuatu kejadian," terang Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (14/12).

Menurutnya, kebijakan ini ditempuh untuk antisipasi jika terjadi terjadi aksi unjuk rasa hingga perusakan. Dikatakan, hingga saat ini pihak Kepolisian tetap melakukan antisipasi terhadap segala kemungkinan yang berpotensi menimbulkan kericuhan. Karena itu, pengamaman tidak hanya dilakukan di kantor KPUD semata, namun dilakukan secara menyeluruh.

"Kita juga akan rekomendasikan untuk menyediakan racun api portable di setiap kantor KPUD. Jadi semua kita maksimalkan dalam mengantisipasi segala kemungkinan.

Ditambahkannya, Kepolisian juga memaksimalkan pengamanan mobile regu patroli, khususnya di sepanjang akses jalan menuju kantor KPUD. Selain untuk pengamaman saat rapat pleno, hal ini juga untuk mengantisipasi terjadi kejahatan lain seperti kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) hingga kemacetan. "Karena ada potensi pelaku kejahatan memanfaatkan situasi saat Pleno nanti," sebutnya.

Meski tidak menambah jumlah personel yang terlibat dalam  pengamanan, Polda tetap meminta kepada seluruh Polres untuk melakukan pola pengamanan sesuai darah masing-masing.  
Sementara itu, guna menghindari adanya aksi berlebihan dari pendukung pasangan calon, polisi berkoordinasi dengan Tim Damkar guna menempatkan mobil pemadam kebakaran.

Ketua KPU Riau Nurhamin menyakini bahwa pelaksanaan pleno nantinya akan berlangsung aman. "Dari penghitungan suara tingkat kecamatan sudah berlangsung aman, dan saya yakin di tingkat kabupaten juga berlangsung aman," jelasnya.

Meski begitu, dia mengatakan selama penghitungan suara tetap ada penolakan-penolakan.
"Namun jika penolakan tetap terjadi saat pleno di tingkat kabupaten kota, pasangan calon dapat menempuh peradilan. Ada tahapan sengketa yang dapat ditempuh dan cara itu jauh lebih baik," ujarnya.

Daftar Pemilih Tetap pilkada sembilan kabupaten/kota di Riau 9 Desember lalu terdiri dari 1.207.703 pemilih laki-laki dan 1.148.050 pemilih perempuan dengan jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 7.282 TPS.

Aman Terkendali Sementara itu dari Kuantan Singingi, sejauh ini kondisi masih tetap aman dan kondusif, pasca pencoblosan yang digelar 9 Desember lalu. Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan Pilkada Kuansing 2011 silam.

"Kondisi ini tidak terlepas dari semua pihak yang menginginkan terwujudnya Pilkada damai," ujar Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardi P.

Dikatakan, pihaknya mengapresiasi ketiga pasang calon yang sudah menjalankan komitmen dalam mewujudkan Pilkada damai. "Kita tahu, Kuansing masuk daerah yang rawan kericuhan dalam pelaksanaan Pilkada. Alhamdulilah, kali ini masih berjalan mulus, aman dan lancar," kata Edy.

Kendati demikian, Kapolres tetap mengajak seluruh masyarakat baik pendukung nomor 1, 2 dan 3 agar tetap menjaga ketertiban umum hingga proses Pilkada benar-benar tuntas. "Sekarang masih menunggu tahap pleno di tingkat kabupaten. Untu itu, kita mengajak semua simpatisan dan timses menjaga situasi yang kondusif ini," ajak Kapolres. (bbs, ant, grc, dar)