Hafith Syukri Nyoblos di Ujungbatu, Nasrul Hadi di Kecamatan Rambah

Hafith Syukri  Nyoblos di Ujungbatu, Nasrul Hadi di Kecamatan Rambah

UJUNGBATU(HR)-Calon Bupati Rokan Hulu, Ir H Hafith Syukri MM menyoblos di TPS 10 Jalan Kutilang, Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Ujungbatu, sedangkan nasrul Hadi di TPS 3 Dusun Pematang baih, Desa Pematang Berangan, (Komplek Gaharu), Kabupaten Rokan Hulu, Rabu (9/12).

Dari pantauan Haluan Riau, sebelum melaksanakan pencoblosan Calon Bupati Rohul, Ir H Hafith Syukri melaksanakan kumpul bersama dengan sanak famili di kediaman Ayahandanya Alm Arifin DS di Jalan Kutilang. Selain itu, Hafith bersama keluarga juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan warga tempatan.

Dalam wawancara langsung dengan sejumlah wartawan, Ir H Hafith Syukri MM sangat  mengharapkan agar proses pilkada serentak yang tengah dilaksanakan ini hendaknya sesuai dengan aturan  demokrasi yang harus dijalankan.

Ia mengaku optimis memperoleh suara terbanyak dalam pilkada serentak ini, karena partisipasi masyarakat pada saat sosialisasi sebelummya sangat besar untuk mendukumg pasangan calon nomor urut satu.

“Kita optimis dapat memenangkan pilkada ini, soal menang kalah itu kita kembalikan kepada Allah karena usaha dan upaya mensosialisakan program sudah dilaksanakan seepektif mungkin. Oleh sebab itu, untuk memperoleh suara terbanyak saya menitipkan kepada saksi agar menyaksikan suara di TPSnya masing-masing,” ujarnya.

Ketika ditanya apabila ia menang dalam pilkada serentak ini, apakah ia akan merangkul calon lain yang kalah. Dengan tegas ia mengatakan akan merangkul calon lainnya untuk bersama membangun Kabupaten Rohul untuk lima tahun kedepan. “Kalau mereka bersedia saya akan mendatangi mereka untuk membangun Rohul kedepan. Distribusi pembangunan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus dilakukan bersama,” katanya lagi.

Lebih pada itu, ia juga menerangkan telah bekerja semaksimal mungkin untuk mensosialisasikan program maupun visi misi pasangan nomor urut satu tersebut di tengah-tengah masyarakat.   “Konsekuensinya untuk mendapat suara rakyat harus bekerja maksimal dan bagaimana untuk mensosialisasikan pasangan nomor urut satu. Hasilnya kita hanya dapat berserah diri kepada Allah SWT,” terangnya.

Ia juga menuturkan, pilkada serentak kali ini sangat berbeda dengan pilpres maupun pilkada sebelumnya, dimana Alat Peraga Kampanye (APK) calon bupati diatur oleh KPU, hal ini membuat pilkada serentak ini terkesan tidak meriah. “Pilkada serentak ini juga menekan angka pengeluaran calon bupati,” jelasnya.

Ketika ditanyakan tanggapan terkait pelanggaran dalam pilkada ini, ia menuturkan hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Panwas untuk menindak pelaku kecurangan maupun pelanggaran pilkada serentak ini.(yus)