tour de Siak 2015 Berakhir malaysia Pemuncak Tahun Ini

Syamsuar: Investasi di Siak Meningkat

Syamsuar: Investasi di Siak Meningkat

SIAK (HR)-Multiplier effect dari perhelatan Tour de Siak yang digelar Pemkab Siak berturut-turut dalam 3 tahun, mulai berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi. Ditandai dengan peningkatan investasi di bidang usaha kuliner dan perhotelan.

Hal ini disampaikan Bupati Siak H Syamsuar saat menutup even Tour de Siak (TdS) 2015 di Lapangan Tugu depan Istana Siak, Sabtu (28/11) malam.

Hadir pada kesempatan ini Pengurus PB ISSI Pusat Muhammad Yusuf, Kapolres Siak AKBP Ino Harianto, Kajari Siak Zainul Arifin dan segenap unsur Forkompimda Kabupaten Siak.

"Selama 3 tahun terakhir, restoran bertambah, hotel bertambah, investor ke Siak pun bertambah," kata Syamsuar.
Syamsuar berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan. "Harapan besar bagi kami, kepada seluruh tim peserta kali ini untuk bisa hadir pada Tour de Siak 2016 tahun depan," ujarnya.

Rasa bangga diungkapkan melihat hasil kerja kerasnya atlet pembalap dari Siak Cycling Club dan BSP Siak. Sehingga pada tahun ke tiga pergelaran TdS, sudah mulai menunjukkan prestasi.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan semangat kepada para pembalap dengan menyaksikan pembalap yang melintas di jalan, khususnya pembalap asal Kabupaten Siak yang pada tahun ini telah mampu menunjukan prestasi," kata Syamsuar.

Pengurus PB ISSI Pusat Muhammad Yusuf dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Siak telah berhasil menyelenggarakan even besar berskala Internasional.
Keberhasilan itu dinilai dari perjalanan TdS 3 tahun berturut-turut, semua persiapan kegiatan matang dan iven berjalan lancar.

Malaysia Terbaik
Perjuangan dua tim pembalap asal negri jiran mengikuti TdS 2015 berbuah manis, Nasional Sports Council Of Malaysia menjadi tim terbaik dan berhak memboyong hadiah sebesar Rp80 juta.

Peringkat terbaik dua diraih oleh Persatuan Lumba Basikal Trengganu Malaysia dan berhak memboyong hadiah Rp60 juta, juara 3 diraih oleh Cebu Cycling Team Philippines dengan hadiah Rp50 juta.

Prestasi Penutup
Sebelumnya Rheno Yudo Sansaka pembalap dari Pengprov ISSI DKI berhasil pertama menembus garis finish pada etape terakhir Tour de Siak 2015, Sabtu (28/11).

Posisi ke dua dan tiga berhasil direbut oleh pembalap asal Persatuan Lumba Basikal Trengganu Malaysia Che ku Mohammad Syamail dan Irwandie bin Lakasek.

Sama dengan dua etape sebelumnya, di etape Siak City Circuit Race dengan jarak tempuh 87 Km ini sepuluh besar pebalap menembus garis finish dengan catatan waktu yang sama, satu jam, lima puluh sembilan menit, enam detik (01:59:06).

Pada etape terakhir ini tampaknya 2 pembalap negri jiran membuktikan kemampuannya, yang mana Irwandie bin Lakasek di etape 3 berhasil merbut juara 1, sementara Che Ku Mohammad Syami di etape pertama merebut juara 2.

Rheno Yudo Sansaka mengaku bangga bisa merebut juara pada etape ini, selama 3 kali berturut-turut mengikuti TdS kali ini ia baru berhasil menjadi jawara.

Rheno menceritakan banyak peluang di Siak City Circuit Race ini, namun mendekati titik intermediate sprint posisinya kurangbagus, sehingga ia mengambil sprint etape aja.

"100 meter menjelang finish posisi saya masih di duapuluh besar dalam rombongan, saya terus menggenjot sepeda dan mencari peluang untuk pertama finish," ujar pebalap asal Pengprov ISSI DKI Jakarta ini.

Atas perjuangannya, Rheno berhasil menjadi pembalap terbaik dalam kategori Indonesia Individual Classification. Terbaik ke dua diraih oleh Abdul Gani dari KFC Bike Team sementara atlit tim tuan rumah dari BSP Siak Toni Alvian harus terima berad di posisi ke 3.

Sementara untuk Intermediate sprint yang dinilai di lap ke 3 tepatnya di depan toko Jotun pembalap Indonesia berhasil merebut semua posisi, juara 1 direbut oleh Abdul Gani, juara dua Toni Alvian dan juara 3 direbut oleh Projo Waseso.

Sprinter terbaik di etape empat ini direbut oleh pebalap dari Indonesia National Team M. Nur Fathoni, ia berhak mengenakan kaos kuning atau green jersey.

Sementara penilaian Individual General Classification by tim juara satu direbut oleh Nik Mohd Azwan Bun Zulkiflie pembalap asal Nasional Sports Council Of Malaysia, ia berhak mengenakan kaos kuning atau yellow jersey.

Untuk penilaian Indonesia General Classification by tim juara 1 direbut oleh M. Taufik pembalap asal Puslatda Jatim, ia berhak mengenakan kaos merah putih atau red an white jersey.

Untuk diketahui, di etape ke 4 ini para rider mengelilingi situs-situs bersejarah yang ada di Kota Siak Sri Indrapura, dimulai dari depan Istana Siak Asserayah El Hassyimiyah, Komplek Makam Koto Tinggi, Klenteng Hock Siu Kiong, Pasar Cina.

Perjalanan etape terakhir ini berlangsung lancar, sehingga semua pembalap bisa menyelesaikan balapan hingga menembus garis finis.

Hanya satu sepeda pebalap yang bermasalah, yakni sepeda yang dikendarai Hari Fitrianto pebalap tim CCN bannya bocor sehingga ganti roda di tengah perjalanan. Sehingga ia tertinggal jauh oleh pembalap lainnya.

"Hari Fitrianto, pembalap kewarganegaraan Indonesia yang saat ini membela Laos mengalami kebocoran ban sehingga tertinggal dibelakang," terang Comiser TdS 2015.

Tanpa UCI

TdS kali ini tanpa dikawal langsung dari pihak Uninted Cycling Internasional (UCI). Berbeda dengan tahun sebelumnya TdS 2013 dan 2014 Chief Commissaire United Cycling Internasional (UCI) Jamal memantau langsung jalannya seluruh etape yang dipertandingkan.

Rice Direktur TdS 2015 Erwin Anwar membenarkan hal itu, namun menurut Erwin meski tidak dipantau langsung namun pihak PB ISSI terus memberikan report atau laporan ke pihak UCI selama TdS 2015 ini berjalan dari awal hingga usai.

"Tidak ada masalah, TdS ini tetap bisa mendapatkan pengakuan dan masuk kalender UCI. Ini sudah kali ke 3 berlangsung sukses, artinya kitakonsisten, tinggal kapan kita mau mendaftarkan sudah bisa diterima," kata Erwin Anwar.

Menurut Erwin Anwar ketidak hadiran chief Commissaire kali ini dampak dari penundan waktu penyelenggaraan karena kabut asap yang melanda Riau. Reschedul itu membuat jadwal chief Commissaire bentrok dengan agenda di tempat lain, sehingga tidak bisa hadir ke Siak.

"Pada jadwal yang sebelumnya dari UCI siap datang, karena resecedul ia tidak bisa datang. Saya terus mencoba kontak pak Jamal, sebelumTdS ini dimulai dia melakukan survey ke Langkawi dan melanjutkan perjalanan ke Jepang," terang Erwin Anwar.

Naik Panggung

Lebih jauh Erwin Anwar yang juga sebagai pengurus PB ISSI ini berharap agar iven kebanggaan Pemkab Siak ini bisa berdampak bagi kemajuan atlit daerah.

"Saya ingin 3 atau 4 tahun ke depan anak Siak naik podium merebut juara. Jadi kita bikin iven tidak sekedar memvalisitasi pebalap luar," kata Erwin Anwar.

Sebaiknya menurut Erwin iven yang digelar bisa menjadi fasilits pembinaan bagi pebalap sepeda yang bergabung dalam tim kebanggan Siak.

"Ada dua pilihan, kalau even ini tujuannya untuk pembinaan atlit lokal sebaiknya jangan dulu didaftarkan ke UCI, namun kalau mengejar Gaungnya Tour de Siak sudah bisa masuk kalender UCI," kata Erwin Anwar.(lam)