Menhan Tunda Peresmian Program Bela Negara

Menhan Tunda Peresmian Program Bela Negara

Jakarta (HR)-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menunda peresmian program Bela Negara yang sedianya dilakukan, Senin (19/10)  menjadi tanggal 22 Oktober. Menhan menghadap Presiden Joko  Widodo untuk menjelaskan program secara detil.

"Tadi menanyakan masalah apa saya jelaskan, tujuan bela negara adalah untuk mengubah perilaku supaya dia tuh bangga kepada bangsanya, dia cinta kepada bangsa dan negara, dan akhirnya siap bekerja untuk bangsa dan negaranya, bila perlu mati untuk negaranya, berkorban. Itu muaranya, tujuannya, prosesnya ya ada," kata Ryamizard di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (19/10).

Menhan menegaskan, program bela negara bukan berarti latihan militer. Program yang dimaksud adalah berupa pelatihan dan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan.

"Enggak ada saya ngomong wajib militer. Wajib militer ngapain? Wajib militer kan latihan militer, ini kan enggak. Mengubah otak supaya bangga kepada negara ini, apa enggak boleh? Kan harus itu! Hak dan kewajiban," kata Ryamizard.

Pendidikan bela negara sambungnya punya poin utama mengenai pembelajaran sejarah bangsa. Sebab saat ini pelajaran sejarah seakan dinomorduakan.(dtc/rio)-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menunda peresmian program Bela Negara yang sedianya dilakukan, Senin (19/10)  menjadi tanggal 22 Oktober. Menhan menghadap Presiden Joko  Widodo untuk menjelaskan program secara detil.

"Tadi menanyakan masalah apa saya jelaskan, tujuan bela negara adalah untuk mengubah perilaku supaya dia tuh bangga kepada bangsanya, dia cinta kepada bangsa dan negara, dan akhirnya siap bekerja untuk bangsa dan negaranya, bila perlu mati untuk negaranya, berkorban. Itu muaranya, tujuannya, prosesnya ya ada," kata Ryamizard di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (19/10).

Menhan menegaskan, program bela negara bukan berarti latihan militer. Program yang dimaksud adalah berupa pelatihan dan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan.

"Enggak ada saya ngomong wajib militer. Wajib militer ngapain? Wajib militer kan latihan militer, ini kan enggak. Mengubah otak supaya bangga kepada negara ini, apa enggak boleh? Kan harus itu! Hak dan kewajiban," kata Ryamizard.

Pendidikan bela negara sambungnya punya poin utama mengenai pembelajaran sejarah bangsa. Sebab saat ini pelajaran sejarah seakan dinomorduakan.(dtc/rio)