Pertalite Diujicoba di Sumatera Barat

Pertalite Diujicoba di Sumatera Barat

Padang (HR)-PT. Pertamina Regional I Sumatera melakukan uji pasar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di Sumatera Barat (Sumbar) kemaren.
"Sementara, karena ini masih dalam masa uji, hanya delapan Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) di Sumbar yang akan melayani penjualan pertalite," kata Humas PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional I Zainal Abidin di Padang, Senin (21/9).
Menurutnya, delapan SPBU itu tersebar di Padang, Dhamasraya dan Solok.
"Untuk Padang ada enam SPBU masing-masing SPBU Coco Ulakkarang, kemudian dua unit SPBU di Khatib Sulaiman, SPBU Lubukbuaya, SPBU By Pass dan SPBU Indarung. Sedangkan dua SPBU lainnya di Dharmasraya dan Solok," katanya.
Dia mengatakan, uji pasar itu adalah yang pertama di Sumbar. "Nantinya, hasil uji pasar ini akan dievaluasi untuk pengembangan selanjutnya," ujarnya.
Menurutnya, untuk regional I Sumatera, Sumbar adalah provinsi kedua yang diuji coba setelah Medan, Sumatera Utara.
Dia mengatakan, pertalite adalah BBM ron 90 yang disiapkan oleh Pertamina guna memenuhi permintaan konsumen akan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas dibanding premium namun dengan harga terjangkau.
"Untuk saat ini, harga pertalite akan dijual Rp8.300/liter. Dengan selisih harga hanya Rp1.000/liter dibanding premium, diharapkan konsumen dapat menikmati BBM kualitas lebih baik," ujarnya.
Menurutnya, BBM jenis pertalite akan membuat tarikan mesin kendaraan lebih enteng serta irit dibandingkan premium.
"Jika uji pasar ini sukses, nanti akan dilakukan pengembangan penjualan pertalite ke SPBU lain di Sumbar. Namun mungkin, belum semua SPBU yang akan melayani," katanya.
"Ini bukan BBM subsidi, jadi kita juga harus mempertimbangkan potensi konsumen dan kesiapan SPBU-nya sendiri. Kita akan evaluasi dari uji pasar ini, termasuk rencana kita kembangkan ke Payakumbuh, Agam, dan Limapuluh Kota," kata Zainal Abidin.
Sementara salah seorang warga Padang, Heri (43) mengatakan sudah cukup lama mendengar pertalite tersebut namun belum pernah melihat secara fisik.
"Kalau sudah masuk Sumbar, kita juga perlu mencoba. Kalau memang lebih baik dari premium, tentu kita akan gunakan itu," katanya. (ant/rio)