Dokter tak Temukan Proyektil
PASIR PENGARAIAN (HR)-Operasi medis yang dilaksanakan dokter spesialis bedah Rumah Sakit Umum Daerah terhadap Fakhrur Razi, guru honorer yang ditembak oknum polisi, Kamis (17/9), tidak menemukan proyektil. Saat ini korban masih terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah Pasir Pengaraian.
Hal ini disampaikan, Direktur Utama RSUD Pasir Pengaraian Wildan, melalui Minarli, Humas RSUD Pasir Pengaraian, Jumat (18/9). Dikatakannya operasi yang dilaksanakan Kamis (17/9) pukul 12.00 WIB tidak ditemukan proyektil. “Proyektilnya tidak ditemukan. Mungkin saat kejadian tembus,” singkatnya.
Sementara itu Elsam, kakak kandung Fakhrur Rozi, menjelaskan kondisi fakhrur Razi saat ini sudah membaik namun belum bisa diajak bicara panjang. Hal itu diketahui ketika puluhan siswa dan tiga orang keluarganya yang datang menjenguk dan mengajak berbicara korban berbicara. Fakhrur Razi masih menjawab dengan kalimat terbata-bata.
Meski demikian, Elsam mendesak pihak Kepolisian agar mengungkap kasus penembakan tersebut. Apabila penembakan yang dilakukan tidak sesuai aturan dia meminta agar pelaku diadili, dinonaktifkan sekaligus meminta maaf kepada keluarga besarnya. Karena saat dilumpuhkan pelaku tidak hanya menembak sekali tapi beberapa kali.
“Permintaan kami hanya itu. Bila penembakan tersebut tidak sesuai aturan, pelakunya supaya diadili, dinonaktifkan dan meminta maaf kepada keluarga. Sedangkan yang lain-lain belum terfikirkan karena keluarga saat ini masih fokus merawat Fakhrur Razi,” tegas El.
Sementara itu sesuai keterangan Kapolres Rokan Hulu, AKBP Pitoyo Agung Yuwono, oknum Polisi yang menembak tersebut sedang dalam penyeledikan. Saat ini oknum Polisi yang namanya belum diketahui tersebut sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Rohul. “Intinya saat ini masih tahap penyelidikan. Dan anggota yang menembaknya sedang diperiksa oleh Propam,” ujarnya, Kamis (18/9).
Ditindak Tegas
Ketua Komisis III dan Ketua Fraksi Partai Golkar Kabupaten Rokan Hulu meminta Kapolda Riau, agar mengusut tuntas kasus penembakan guru honorer SMAN 1 Rambah Samo, Fakhrur Razi. Jika penembakan yang dilakukan oknum Polisi tidak sesuai protap, Dewan meminta supaya yang bersangkutan ditindak tegas.
“Tadi saya baca di koran Haluan Riau, ada penembakan guru honorer. Sebagai Ketua Komisi III DPRD Rohul, dan Ketua Fraksi Partai Golkar saya cukup prihatin. Saya meminta kepada Kapolda Riau, bila penembakan yang dilakukan oknum polisi ada kesalahan prosedural atau tidak sesuai protap supaya ditindak dengan tegas,” ujar Nono Patria Pratama, Ketua Komisi III dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Rohul, Jumat (18/9).
Sikap memprihatinkan juga diungkapkan Wakil Ketua Fraksi NasDem Kabupaten Rokan Hulu, Alpasirin. Menurutnya penembakan yang dialami Fakhrur Razi, sedikit brutal dan sangat ekstrim karena korban bukan perampok dan teroris. Akibat luka tembak tersebut akan buruk bagi ekonomi korban di masa depan, karena bisa terjadi jika korban mengalami kelumpuhan atau cacat fisik.
“Sebagai DPRD Rohul kita berharap agar memperbaiki kualitas kinerja aparatur Kepolisian ke depan. Saya menilai tindakan menimpa korban terlalu ekstrim atau brutal. Aneh, cara yang digunakan tidak manusiawi. Seharusnya dalam menghadapi situasi ada tindakan preventif untuk mencegah. Kejadian ini di desa saya, Desa Koto Tinggi. Sangat disayangkan,” ujar Alpasirin.(gus)