Ekonomi Makro Riau Naik 4,21 Persen

Ekonomi Makro Riau Naik 4,21 Persen

Riaumandiri.co - Pemerintah Provinsi Riau ungkap capaian makro pembangunan ekonomi Riau mengalami kenaikan ditahun 2023 sebesar 4,21 Persen dengan tingkat PDRB terbesar keenam di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa dengan nilai sebesar 1.026 triliun dan berkontribusi sebesar 22.71% di pulau Sumatera, Senin (29/4).

Pj Gubernur Riau Gubri) SF Hariyanto mengatakan pada struktur ekonomi Riau terdapat peralihan dan kategori pertambangan dan penggalian industri pengelolaan sedangkan penyerapan tenaga kerja di indominasi klasifikasi pertanian dengan status pekerjaan buruh karyawan pegawai.

"Laju pertumbuhan sektor terbesar terus tumbuh sejalan dengan pulinya perekonomian nasional peranan ekspor sangat berpengaruh kepada pertumbuhan ekspor sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2023 ekspor non migas terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan nabati sebesar 9.460. 84 juta dolar atau setara setara dengan 55.03 persen dengan pangsa terbesar adalah negara Tiongkok dengan bangsa terbesar adalah negara Tiongkok India Malaysia," ujarnya.


Sedangkan nilai impor Riau tahun 2023 impor terbesar adalah mesin-mesin, pesawat mekanik, sebesar 760,56 juta U$D setara dengan 35,83 persen yang terbesar berasal dari negara Tiongkok Malaysia dan Jerman.

Beberapa indikator lainnya juga menunjukkan pertumbuhan di positif di antaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi Riau tahun 2023 meningkat menjadi sebesar 74,75 lebih baik dibandingkan dengan IPM nasional sebesar 74,39 tingkat pengangguran terbuka tahun 2023 turun sebesar 0,14 persen dari 4,37% Tahun 2022 menjadi 4.23% pada tahun 2023.

 "Tingkat kemiskinan Riau juga turun sebesar 0, 16 persen dari 6.4 persen pada tahun 2022 menjadi 6,68 persen pada Maret 2023 dengan rasio 0,38," tambahnya.

Peristiwa global yang terjadi saat ini perlu menjadi perhatian kita sebagai faktor yang akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi dan capaian kinerja diantaranya pertumbuhan ekonomi cina melambat ke 5,2 persen pada 2023 hal tersebut dibawah rata rata pertumbuhan ekonomi pra pandemi, sektor properti cina yang lemah mengurangi permintaan impor cina.

"Tidak hanya itu perang Rusia serta konflik di Timur Tengah yang masih berlangsung berpotensi memberikan tekanan pada komunitas yang berdampak pada potensi inflasi, kemudian Inggris dan Jerman mengalami resesi kebijakan moneter Eropa dan bank sentra Inggris untuk mempertahankan suku bunga tekanan pada pertumbuhan ekonomi meskipun inflasi mengalami perlambatan," tambahnya.

Selai itu, krisis energi Tahun 2022, memberikan tekanan untuk penggunaan energi fosil kembali melalui reaktivitas PLTU batu bara menjadi negara-negara semakin jauh dari target nol emisi karbon, dan sasaran emisi tahun 2030, launchingnya produk pengganti minyak kelapa sawit, yaitu c16 bios insist apabila pengganti tersebut sudah dapat meningkatkan efisiensi biaya kepercayaan konsumen, keamanan pangan dan produksi maka dapat bersaing secara ekonomi dengan minyak kelapa sawit.

Selanjutnya, isu nasional ekonomi Indonesia tahun 2023, tentang sulit berada di atas 5 persen, sebagai besar sub sektor industri pengelolaan mampu tumbuh positif, industri mampu bertahan di zona ekspansi, investasi pemerintah dapat dan swasta meningkat, kinerja komponen impor didukung peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, penyaluran kredit tumbuh positif. 

Pj Gubris menjelaskan, dalam penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional, tahun 2025-2045 telah dirumuskan visi Indonesia emas 2025 yaitu, negara Nusantara berdaulat maju dan berkelanjutan.

"Pengembangan ekonomi sosial wilayah akan difokuskan melalui konsep koordinator ekonomi untuk predator ekonomi Sumatera adalah industri berbasis sumber daya alam dan hubungan ekonomi di Eropa Barat Indonesia," tegasnya.

Kemudian rencana pembangunan dengan sasaran visi misi 2025-2045, dengan indikator sasaran visi, peningkatan pendapatan perkapita, PDRB perkapita terbesar 76, 31 sampai dengan 883.56 juta rupiah dengan indeks ekonomi biro Indonesia 298,06.