Kiwi Bisa Menjadi Solusi dalam Meringankan Konstipasi Kronis

Kiwi Bisa Menjadi Solusi dalam Meringankan Konstipasi Kronis

Riaumandiri.co - Kesulitan buang air besar dialami banyak orang dan pedoman baru yang dirilis baru-baru ini menawarkan solusi yang lebih jelas melalui pola makan tertentu. Pedoman ini diterbitkan bersamaan oleh Journal of Human Nutrition and Dietetics dan Neurogastroenterology & Motility pada 13 Oktober.

Pedoman tersebut menyebutkan bahwa konsumsi kiwi, roti gandum rye, serta air dengan kandungan mineral tinggi dapat mengurangi gejala konstipasi kronis. Masalah ini memengaruhi sekitar 1 dari 6 hingga 7 orang di seluruh dunia.

Beberapa tanda konstipasi kronis adalah frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, tekstur feses yang keras atau bergumpal, serta rasa sakit atau mengejan saat buang air besar. 


Menurut Dr. Eirini Dimidi dari King's College London, pedoman tersebut memperkenalkan makanan dan minuman seperti buah kiwi, prune, roti gandum rye, air berkadar mineral tinggi serta penambahan suplemen tertentu ke dalam panduan kesehatan sehari-hari, mengisi kekosongan yang telah lama ada antara penelitian dan saran kesehatan sehari-hari. Ia menambahkan bahwa hal ini membantu pasien menangani gejalanya dengan lebih terarah.

Rekomendasi tersebut berlaku bagi orang dewasa sehat dengan konstipasi idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) kronis dan tidak diarahkan untuk kondisi khusus seperti kehamilan atau penyakit neurologis. Dimidi menegaskan bahwa pedoman tidak sekadar menyuruh orang menambah serat, melainkan memilih makanan tertentu yang telah terbukti efektif.

Perubahan gaya hidup seperti kurang minum, stres, hingga minimnya asupan serat memang bisa menyebabkan konstipasi, sehingga saran perbaikan pola makan lebih ditekankan. Dimidi menyebut buah kiwi mudah diterapkan dalam rutinitas harian, misalnya dengan mengonsumsi 2–3 buah per hari.

Dr. William Chey dari Universitas Michigan menjelaskan bahwa kiwi lebih mudah ditoleransi dibandingkan prune, yang dosisnya perlu dinaikkan bertahap. Buah kiwi dapat menambah volume feses, meningkatkan kadar air, memperlancar pergerakan usus, serta membantu proses pencernaan protein.

Dr. Cuckoo Choudhary dari Universitas Thomas Jefferson menambahkan bahwa tekstur kiwi yang lembut membuatnya mudah dikonsumsi, termasuk kulitnya yang kaya serat, meski kiwi sebaiknya tidak dipanaskan karena panas merusak enzim yang membantu pergerakan usus. Untuk yang tidak menyukai kiwi, ada alternatif seperti prune atau buah kering, roti rye, biji rami, jeruk, yogurt, kacang-kacangan, dan oatmeal.

Suplementasi psyllium juga bisa membantu bersama gaya hidup aktif seperti berjalan kaki yang meningkatkan fungsi pencernaan. Dr. Chey mengingatkan untuk mulai dari dosis rendah yang secara perlahan ditingkatkan, dimulai dari 3 gram hingga lebih dari 10 gram serat psyllium per hari. (MG/RIJ)



Berita Lainnya