Gambut di Lahan Pemkab Siak Terbakar

Gambut di Lahan Pemkab Siak Terbakar

Riaumandiri.co - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di kawasan strategis Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), tepatnya di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. 


Lahan gambut yang terbakar diketahui merupakan milik Pemerintah Daerah Siak.



Peristiwa ini pertama kali terpantau Selasa siang (8/7), ketika titik api muncul tidak jauh dari jalan lintas kawasan industri. 


Api dengan cepat menjalar ke lahan gambut yang cukup dalam, memicu kepulan asap tebal yang membumbung dari dalam tanah.


“Lokasi kebakaran berada tepat di pinggir jalan kawasan KITB. Lahannya berupa gambut dengan kedalaman kurang lebih dua meter,” ujar Alijal, Komandan Regu 3 Manggala Agni Daops Sumatera VI/Siak, kepada rekan media Selasa petang.


Hingga berita ini diturunkan, diperkirakan sekitar 4 hektare lahan telah terbakar. 


Alijal bilang bahwa kondisi di lapangan cukup menantang, mengingat jenis lahan yang terbakar merupakan gambut dalam yang sulit dipadamkan 

dari permukaan.


“Kami terus berupaya menyekat kepala api agar tidak menjalar lebih luas. Api membakar lahan yang tampaknya sedang dalam tahap pembersihan,” tambahnya.


Upaya pemadaman melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur, Manggala Agni, TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), Pemadam Kebakaran Siak, dan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT. Sinarmas. 


Mereka terlihat bekerja bahu membahu, melawan panas dan kepulan asap demi mencegah kebakaran lahan yang lebih luas.


Meski sejumlah pihak telah turun ke lokasi, penyebab kebakaran masih menjadi tanda tanya. Pihak terkait hingga kini belum dapat menyimpulkan apakah kebakaran ini disebabkan oleh kelalaian atau unsur kesengajaan.


“Tujuan kami saat ini adalah pemadaman. Soal penyebab, masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Alijal.


Musim kemarau yang mulai mengeringkan lahan menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar, demi menghindari bencana yang lebih besar.



Berita Lainnya