Riaumandiri.co - Pedagang Pasar Cikpuan melaksanakan demo di Polda Riau, Senin (7/7), massa aksi menuntut dibukanya u-turn Jalan Tuanku Tambusai.

Ketua Pedagang Pasar Cikpuan, Edi menyampaikan keluh kesah dengan adanya penutupan u-turn ini menurunkan jumlah pengunjung dan pembeli yang datang untuk berbelanja. 

Bahkan, ia mengungkap sekitar 50 persen lebih pengunjung berkurang drastis sejak ditutupnya u-turn itu. 

"Pasca penutupan u-turn di depan Pasar Cik Puan, kira kira tahun 2020. Jumlah pengunjung dan pembeli Pasar Cik Puan menurun drastis, bisa dikatakan lebih 50 persen dan ini merupakan pukulan telak bagi para pedagang yang menggantungkan hidup di dalamnya," tegas Edi. 

"Jangankan untuk biaya sekolah, sewa rumah, makan dan minum untuk membayar dagangannya terpaksa mengurang dan ini sudah berlarut larut," sambungnya. 

Ia pun merespon alasan Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru menutup u-turn itu karena kemacetan. Menurutnya kondisi macet tersebut benar adanya, namun ia beralasan bahwa sejak tahun 2023 tidak ada lagi  pengunjung maupun pembeli yang parkir di badan jalan, sehingga menimbulkan kemacetan. 

"Sejak tahun 2023 pasca kebakaran terakhir seluruh pedagang tidak lagi berjualan di area parkir depan Pasar Cik Puan sehingga kendaraan tidak ada lagi yang menempati badan jalan, melainkan masuk ke seluruh area parkir yang ada di pasar," tegasnya. 

Merespon hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Pekanbaru, Sunarko menyebutkan pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap u-turn tersebut, apabila memang bisa dibuka akan diumumkan kembali. 

"Iya tentu kita pasti akan evaluasi," kata Sunarko, Senin (7/7). 

Selaras dengannya, Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRL) Dishub Pekanbaru, Febrino mengatakan ia bersama Forum LLAJ memastikan akan mengkaji pembukaan u-turn yang ada di depan Pasar Cik Puan. 

"Kita akan kaji dahulu bersama Forum LLAJ," ujarnya menyudahi.

Reporter : M Rafi

Editor : Akmal