Wasit Liga 1 Dievaluasi

Wasit Liga 1 Dievaluasi

Liga 1 2023/24 dimulai dengan pembenahan wasit melalui proses seleksi ketat. Tapi kinerja para pengadil lapangan di putaran pertama belum maksimal.

Masih relatif banyak masalah seputar kinerja wasit di putaran pertama Liga 1, yang berakhir hari Senin (30/10). PSSI sampai-sampai harus mengambil keputusan untuk 'membina' 15 dari total 18 wasit Liga 1 pada awal bulan ini.

Sebelum kompetisi dimulai, PSSI mengumumkan kerja sama soal pembenahan wasit dengan Federasi Sepakbola Jepang (JFA) melalui penandatanganan kedua belah pihak pada 22 Mei 2023. PSSI diwakili Ketua Umum Erick Thohir, sementara JFA diwakili Presiden JFA Kohzo Tashima dalam pertemuan di Jepang.


Seleksi wasit digelar untuk menyaring wasit yang akan ditugaskan ke Liga 1, Liga 2, dan kompetisi lainnya. Seleksi wasit nasional ini digelar PSSI dengan pendampingan dan bantuan dari Japan Football Association (JFA) yang mengirimkan Yoshimi Ogawa (member of Japan Football Association Referee Committee) dan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor and JFA Top Amateur Referees Manager) yang bertindak sebagai instruktur dan pengawas.

Seleksi wasit dan asisten wasit di tahun 2023/2024 dilalui tiga tahap tes, yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test, LOTG Tes. Seleksi yang digelar tanggal 15-16 Juni 2023 diikuti 161 wasit dan 2 asisten wasit FIFA, dan 1 wasit AFC Elite Referee.

Dari 55 wasit Liga 1 2022/2023 yang ikut serta dalam test, terdapat 27 wasit lulus test, ditambah 1 wasit AFC Elite Referee. Sebanyak 18 wasit peringkat teratas memenuhi kuota Liga 1, sisanya ditugaskan di Liga 2 pada peringkat 15-24.

Sementara itu, dari 107 wasit Liga 2 yang ikut serta dalam test, terdapat 54 wasit yang lolos test. Dimana peringkat 1-14 menempati kuota kursi Liga 2 2023/2024.

Pembenahan kualitas wasit memang menjadi salah satu perhatian utama PSSI di masa awal kepemimpinan Erick Thohir. Tak lama setelah terpilih menjadi Ketum PSSI, ia langsung menggandeng Polri untuk melawan pengaturan skor. Kapolri Listyo Sigit pun mendukung penuh langkah yang diambil Erick Thohir itu.


Isu pungli seleksi wasit

Meski seleksi menggandeng JFA, namun tetap ada isu-isu miring dalam perjalanannya. Yakni ada praktek pungutan liar (pungli) kepada wasit yang ingin mendapat garansi lolos seleksi.

Dugaan pungli ini dilaporkan oleh Save Our Soccer (SOS) yang menyebut ada keterlibatan mafia wasit dalam proses seleksi yang digelar PSSI bersama Federasi Sepakbola Jepang (JFA). Pungli ini terjadi dengan tujuan untuk meloloskan beberapa wasit dari ujian hingga terjadinya praktik bocoran soal ujian.

SOS menyebut bahwa seleksi memang melibatkan instruktur dari Jepang yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi. Tapi teknis di lapangan ditangani oleh instruktur lokal yang dipimpin oleh Purwanto sebagai koordinator dengan dibantu anggota seperti Alil Rinenggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar, dan Nurwahid.

Adapun tes seleksi wasit terdiri dari tiga kategori, yakni Tes Fisik (bobot nilai 60), Tes Law of The Games (LOTG) (bobot nilai 20), dan Tes Video (bobot nilai 20). Dalam proses seleksi, diduga ada oknum yang menawarkan tiket lolos dengan memintakan sejumlah uang sebagai gantinya.

"Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp 500.000 bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal, atau paket Rp 1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat," kata Koordinator SOS Akmal Marhali, dalam pernyataannya pada pertengahan Juli 2023

"PSSI harus segera membentuk tim pencari fakta independen untuk mengusut tuntas kasus pungli dalam seleksi wasit karena secara mental akhirnya berpengaruh kepada kepemimpinan wasit di lapangan," ujarnya.

"Pak Erick (Thohir, Ketum PSSI) harus segera bertindak karena kalau lambat akan menjatuhkan kredibilitasnya. Hukum seberat-beratnya mereka yang terbukti bersalah serta berikan apresiasi kepada para wasit yang berani mengungkapnya," katanya.