Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris saat Latihan Perang di Hutan Kampar

Selasa, 12 November 2019 - 16:50 WIB
Rumah kayu bergaya panggung inilah Ed, terduga teroris hidup dan menerima tamu 5 orang diduga jaringan terduga teroris, Sabtu, 9 Oktober 2019.

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Densus 88 Antiteror Polri dibantu anggota Polsek Tambang dan Polres Kampar, menangkap lima dari enam terduga teroris di Dusun II, Desa Kuapan, Kabupaten Kampar.

"Densus 88 menangkap lima terduga teroris di Dusun II, Desa Kuapan, Sabtu lalu. Sedangkan seorang lagi melarikan diri," ungkap Syukri, warga Desa Kuapan, Selasa (12/11/2019).

Ia menceritakan, dari kelima terduga teroris yang ditangkap tersebut, satu ditangkap saat berada di warung.

Sementara, empat orang lainnya ditangkap di dalam hutan, tempat mereka selama ini berlatih ilmu perang.

Hutan tempat latihan terduga teroris tersebut berdampingan dengan kebun karet milik warga desa. Syukri menjelaskan, seorang warga setempat, berinisial Ed, ikut juga ditangkap.

"Seusai pulang umrah, Ed mulai berubah. Ia lebih banyak bersama kawan-kawannya ke hutan, latihan di sana," ungkap Syukri.

Dari rumah Ed, Densus 88 Antiteror membawa pipa paralon, besi-besi serta anak panah. Penangkapan, tuturnya, dilakukan Densus 88 Sabtu (9/11) lalu pukul 13.00 WIB.

"Kami tak bisa masuk ke hutan melihat penangkapan mereka. Jalan ditutup, polisi berseragam dan pakaian sipil menenteng senjata api laras panjang terlibat sangat banyak," cerita Syukri.

Saat penangkapan di akhir pekan tersebut, tuturnya, sama sekali tak terdengar letusan senjata api. Penggeledahan di rumah Ed, ujarnya, dilakukan sekitar 15 menit.

"Penggeledahan selama 15 menit. Diangkut dua pipa paralon, anak panah dan besi-besi. Belum ada bom yang dirakit mereka. Itu kita lihat saat dibawa polisi," ungkap Syukri.

Saat ditanyakan bagaimana keseharian Ed, Syukri mengatakan, usai pulang umrah, dan kedatangan teman-temannya, perangai dan perilaku Ed berubah.

"Biasanya makan siang di rumah dan salat di masjid berjemaah. Namun, itu tak lagi dilakukan. Ed makan siang dan salat di hutan, tempat ia berlatih bersama dengan rekan-rekannya. Hanya malam barulah pulang ke rumah," kata Syukri.

Rumah dihuni Ed beserta anak dan istrinya terbuat dari papan, berkonsep rumah panggung. Kini, anak dan istri Ed diungsikan keluarganya ke Pekanbaru, berjarak sekitar 50 kilometer dari Desa Kuapan.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler