Meranti Menjadi Pusat Sagu Indonesia

Kamis, 07 Januari 2016 - 21:57 WIB
Ilustrasi

SELATPANJANG (HR)-Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, H Edy Kusdarwanto berharap agar Kepulauan Meranti menjadi pusat peradaban sagu di Indonesia.

Alasannya, menurut Edy, Meranti saat ini memiliki luas kebun sagu terbesar di Indonesia. Walau bukan menjadi daerah yang paling lus tanaman sagunya. Seperti daerah Timur Indonesia.

Keberadaan sagu di Kepulauan Meranti kata Edy sangat berbeda dengan keberadaan tanaman sagu yang ada di daerah lainnya. Kalau di Indonesia Timur seperti Maluku, Papua dan Papua Barat memang ditemukan tanaman sagu yang begitu luas.

Namun tumbuhan sagu tersebut justru disebutkan sebagai hutan sagu. Artinya, keberadaan tanaman sagu di wilyah Timur tersebut sejauh ini masih sekadar terluas namun belum dikelola secara profesional.

Sementara keberadaan sagu di Meranti, selama ini dikenal sebagai kebun sagu. Artinya tidak ditemukan tanaman sagu yang tidak terawat. Semua budidaya tanaman sagu yang ada di Meranti sejauh ini sudah ditangani atau dikelola secara modern. Bahkan sejak tahun 2012 lalu, sagu dari Meranti telah didistribusikan ke berbagai negara din berbagai belahan dunia.

"Inilah alasannya kenapa kita berharap Meranti bisa dijadikan sebagai pusat persaguan di Indonesia," ungkap Edy Kusdarwanto pada sebuah acara resmi di Desa Mantiasa jelang akhir tahun lalu.
Edy mengatakan, sebab tanaman atau budidaya sagu Meranti masih akan berkembang terus, seiring dengan kemajuan dan capaian yang dijalankan PT NSP bersama pemeritah daerah untuk melahirkan varitas unggul yang baru.

Selain dengan varitas unggul, budidaya serta teknologi pengolahannya juga akan terus dikembangkan. Sehingga Meranti memang layak menjadi pusat persaguan di tanah air. Hal itu juga dibuktikan dengan kehadiran  pemerintah provinsi dari wilayah Timur yang belajar bagaimana membudidayakan serta mengelola sagu menjadi sebuah produk yang mampu bersaing di tingkat dunia,”kata Edy.

Menurut Edy, produk sagu Meranti saat ini kian diminati oleh berbagai negara konsumen. Belum lagi telah adanya permintaan perusahaan dari pulau Jawa yang akan membutuhkan bahan sagu menjadi produk olahan yang bernilai tinggi.

Seperti bahan kebutuhan kosmetik maupun bahan industri lainnya. Apalagi dengan dukungan masyarakat bersama pemerintah daerah untuk terus mengkampanyekan bahan pangan sagu menjadi salah satu bahan pangan pengganti beras.

“Inilah berbagai alasan kuat kenapa Meranti kedepan kita harapkan menjadi pusat persaguan di Indonesia,”sebut Edy lagi.***

Editor:

Terkini

Terpopuler