BBKSDA: Kita Beruntung Punya HTI, Satwa Liar Tak Mau Hidup di Lahan Gambut

BBKSDA: Kita Beruntung Punya HTI, Satwa Liar Tak Mau Hidup di Lahan Gambut

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Kepala Bidang BBKSDA Wilayah II, Heru Sutmantoro mengatakan Riau beruntung memiliki kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI). Menurutnya, satwa liar di alam cenderung memilih memasuki kawasan HTI atau hutan konsesi daripada hutan konservasi.

Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela pembukaan kegiatan Sisir Jerat yang ditaja Tim Gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Perwakilan Distrik PT Arara Abadi, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tahura, Forum Harimau Kita dan unsur TNI/Polri dan masyarakat.

"Kita beruntung punya HTI. Kalau enggak ada HTI, satwa ini habis. Satwa-satwa liar di alam, gajah salah satunya, kalau di lahan gambut dia tenggelam. Enggak mau dia di gambut. Kecuali harimau. Itu pun harimau cuma lewat saja. Enggak mau hidup di gambut. Terlalu banyak risiko untuk hidup di gambut," ujarnya, Senin (20/7/2020) di Distrik Minas.


Diketahui, kawasan konservasi Riau hampir 95 persen berlahan gambut. Hal itulah yang menyebabkan satwa liar tak memilih kawasan konservasi sebagai tempat bernaung.

"Kawasan konservasi kita itu 95 persen gambut. Dan satwa enggak mau hidup di gambut. Saya pasang kamera dua bulan enggak ada itu harimau. Tapi saya pasang di daerah sini (konsesi mineral) sudah dapat. Artinya memang keragaman satwa liar itu tidak lebih banyak di lahan konservasi," ungkapnya.

Selain itu, Heru juga mengatakan lahan gambut pada kawasan konservasi adalah kesalahan masa lalu kehutanan Riau yang tidak lagi bisa diubah.

"Saya katakan ini kesalahan masa lalu kehutanan Riau. Kawasan konservasi kita hanya gambut yang disediakan. Tapi itulah masa lalu. Sekarang ini kita coba lebih baik lagi untuk pengelolaan," papar Heru.

Heru berharap banyak agar kegiatan sisir jerat bisa dilaksakan secara rutin. Paling tidak di kawasan lindung perusahaan.

"Saya berharap banyak kegiatan sisir jerat ini bisa rutin setiap bulan. Tidak perlu di ekaliptuslah, di kawasan hutan lindung itu saja. Itu terus dipantau. Hutan lindung itu yang harus diselamatkan, terutama satwa dan dari ilegal loggingnya," tutupnya.

 

Reporter: M Ihsan Yurin