Kopilot Germanwings Sengaja Jatuhkan Pesawat
Berlin (HR)- Pernyataan Jaksa Prancis bahwa kopilot Germanwings, Andreas Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat Airbus A320 menuai beragam reaksi. Banyak yang tak percaya bahwa pria berumur 28 tahun itu mampu melakukan perbuatan tersebut. Namun ada pula yang marah mendengar hal itu.
Di Kota Haltern, Jerman, yang kehilangan 16 pelajar dan dua guru dalam tragedi Germanwings pada Selasa (24/3) tersebut, kemarahan dan keterkejutan muncul mendengar informasi soal kopilot itu.
"Saya pribadi, kaget, marah, tak bisa berkata-kata dan sangat syok," tutur Walikota Haltern, Bodo Klimpel dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/3).
"Saya bertanya pada diri saya sendiri kapan mimpi buruk ini berakhir. Sudah cukup buruk bagi keluarga mengetahui kematian orang-orang tercinta mereka dalam kecelakaan. Namun ketika jelas bahwa seseorang mungkin sengaja menyebabkan kecelakaan, itu jadi lebih buruk lagi," kata Klimpel.
Ungkapan kemarahan juga dilontarkan kepala sekolah Ulrich Wessel yang kehilangan 16 pelajar dan 2 gurunya. "Yang membuat kami semua sangat marah adalah karena bunuh diri bisa menyebabkan kematian 149 orang lainnya Itu membuat kami marah, bingung, tertegun," tutur Wessel.
Bahkan saking marahnya, seorang pria Jerman berumur 50-an tahun yang mengaku bernama Hans-Dieter, sengaja pergi ke kota Montabaur, Jerman barat untuk melihat kediaman Lubitz bersama orangtuanya.
"Saya ingin tahu di mana pembunuh itu tinggal," ujarnya berang.Sebelumnya, jaksa Prancis Brice Robin mengatakan, Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat hingga menewaskan 150 orang. Menurut Robin, kopilot berumur 28 tahun itu telah mengunci pintu kokpit pada Selasa, 24 Maret lalu ketika pilot meninggalkan kokpit, kemungkinan untuk pergi ke toilet.
Saat kembali, pilot menggedor-gedor pintu namun tak kunjung dibuka oleh kopilot. Pilot bahkan sempat mencoba mendobrak pintu kokpit dan jeritan histeris para penumpang pun terdengar sebelum pesawat jatuh. (dtn/ivi)