Desember, Investor Asal Malaysia Bakal Masuk ke Riau, Ini Tanggapan Pengamat Ekonomi Edyanus

Desember, Investor Asal Malaysia Bakal Masuk ke Riau, Ini Tanggapan Pengamat Ekonomi Edyanus

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU- Investor asal Negeri Jiran Malaysia bakal masuk ke Provinsi Riau Desember mendatang. Kabar ini dibenarkan oleh Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar.

"Kami menyambut baik investor asal Malaysia yang akan investasi di Riau," kata dia.

Investasi tersebut dikatakan Syamsuar bergerak di bidang makanan dan minuman yang sudah akan dimulai Desember mendatang.


Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi, Edyanus Herman Halim, menyarankan agar pelaku ekonomi lokal memperkuat perlindungan konsumen, dalam artian menjaga konsumen dari gempuran arus pasar global.

Dinamika pasar global yang menyentuh setiap bidang perekonomian, berpengaruh terhadap pergerakan pengusaha lokal. Namun demikian, Edyanus mengatakan Provinsi Riau harus menerima investor dari mana saja.

Tokoh masyarakat Kuansing ini memberi masukan kepada pelaku ekonomi Riau agar dapat bertahan di persaingan yang kian hari kian masif. Di antaranya ialah dengan meningkatkan skill dan keahlian, memperluas jaringan produk, meningkatkan mutu produk dan jasa, melakukan aliansi dan sinergi antar pengelola usaha dan distributor dan pemasok dan memperkuat modal.

"Peran pemerintah diharapkan hadir dan menyentuh pelaku ekonomi pada skala mikro hingga makro dengan cara melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mempermudah akses pengusaha mendapatkan modal," papar akademisi Universitas Riau ini dalam perbincangan dengan Riaumandiri.id, Selasa (19/11/2019).

Stigma masyarakat yang masih beranggapan kualitas produk luar negeri lebih baik ketimbang produk dalam negeri, menurut Edyanus, disebabkan international effect yang masih tertanam di benak konsumen Indonesia.

Ia menilai, kondisi internasional effect dapat berubah apabila masyarakat sudah mampu melihat bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara produk dalam dan luar negeri.

Edyanus kembali mengatakan, kampanye mencintai produk-produk dalam negeri tidak lagi relevan jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas oleh produsen-produsen lokal.

"Anjuran untuk mengajak konsumen Indonesia memakai dan mencintai produk dalam negeri di zaman milenial ini sudah basi. Sebaliknya jika produsen kita semakin mampu menyediakan produk-produk sesuai keinginan konsumen, pasar manapun akan gampang diakses dan diterobos," pungkasnya. (mg1)



Tags Ekonomi