Usia Anda Menginjak 40 Tahun? Jangan Sembarangan Pilih Makanan

Usia Anda Menginjak 40 Tahun? Jangan Sembarangan Pilih Makanan

RIAUMANDIRI.co, Jakarta - Menginjak usia 40 tahun, ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk kesehatan tubuh. Salah satunya asupan makanan dan minuman.

Saat usia bertambah, tubuh secara otomatis akan mulai merasa cepat lelah. Itu karena dalam tubuh manusia memiliki jam biologis tersendiri tergantung pada usia. Ketika sudah memasuki fase ini ada baiknya Anda lebih menjaga fungsi tubuh.

Salah satu caranya adalah dengan tidak sembarangan dalam memilih makanan. Di usia yang tidak lagi muda ada baiknya melakukan pantang pada makanan dan minuman berbahaya untuk tubuh.


Pada usia 40 tahun mulai memasuki fase tubuh menjadi kurang efisien. Untuk itu penting bagi Anda untuk mengubah gaya hidup yang lebih sehat lagi dengan menghindari 5 makanan dan minuman ini:

 

Karbohidrat

Karbohidrat memang dibutuhkan untuk tubuh. Namun, porsinya harus tetap pada batas yang wajar. Di usia 40 tahun ini disarankan untuk menghindari beberapa makanan olahan yang mengandung karbohidrat berlebih, seperti pasta, donat, roti putih, aneka kue dan pancake.

Makanan tersebut diketahui memiliki indeks glikemik yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal itu bisa berbahaya karena menjadi faktor penyebab penyakit jantung, kenaikan berat badan hingga diabetes.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) di usia 40-an, asupan karbohidrat yang tepat dikonsumsi adalah total sebanyak 323 gram per hari untuk wanita dan 394 gram untuk laki-laki.

Namun takaran ini harus tetap dipertimbangkan sesuai dengan aktivitas, tinggi dan berat badan seseorang. Selain itu, takaran karbohidrat dapat diambil dari beberapa sumber makanan seperti pati, buah dan sayur dan susu.

 

Olahan Daging

Makanan yang terbuat dengan olahan daging seperti sosis, ham, bacon dan salami juga harus dihindari. Beberapa makanan tersebut memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.

Jika kandungan lemak tersebut terus meningkat, maka bisa menyebabkan peradangan. Itu bisa berhubungan langsung dengan risiko penyakit jantung, peningkatan tekanan darah bahkan kanker yang mematikan.

Itu karena daging olahan mengandung nitrat yang bisa dikonversikan menjadi nitrosamin atau bahan kimia yang menyebabkan kanker. Karenanya ganti olahan daging dengan makanan yang lebih menyehatkan yang mengandung lemak tak jenuh.

 

Fast Food

Jangankan untuk orang berusia 40, untuk usia belia saja makanan capat saji atau  fast food dikategorikan sebagai makanan yang tidak menyehatkan. Fast food mengandung gula yang berlebih, kalori, lemak tidak sehat, nitrat dan natrium.

Kandungan tersebutlah yang membuat fast food tidak baik untuk tubuh. Banyak mengonsumsi fast food terbukti dapat menaikkan berat badan yang signifikan, mirisnya lagi itu terjadi tanpa memberikan nutrisi sedikit pun pada tubuh. Fast food justru dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti pada jantung.

Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang menemukan jumlah kalori dari beberapa gerai fast food sekitar 1.193 kalori pada makanan kombo. Jumlahnya hampir mendekati jumlah kalori total yang dibutuhkan oleh lansia, yaitu 1.900 pada perempuan dan 2.325 untuk laki-laki sesuai dengan AKG.

 

Minuman Buah dalam Kemasan

Biasanya minuman buah dalam kemasan banyak diiklankan sebagai minuman sehat yang berenergi. Dengan iming-iming menyehatkan tersebut, banyak orang yang rutin mengonsumsi minuman ini.

Faktanya justru sebaliknya, minuman jus kemasan tersebut sangat tidak baik dikonsumsi, terutama untuk lansia. Itu karena terdapat banyak gula yang terkandung dalam satu kemasan yang bisa berakibat buruk bagi penderita diabetes dan asam urat.

Meskipun terbuat dari buah, tetapi biasanya minuman ini menghilangkan serat yang terkandung dalam buah tersebut. Padahal asupan serat dari buah dapat melancarkan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol hingga membantu mencapai berat badan normal.

Daripada mengonsumsi minuman ini, lebih baik ganti dengan rutin meminum air putih sebanyak 2.3 liter per hari untuk perempuan dan 2.6 liter untuk laki sesuai dengan rekomendasi untuk lansia dari Kemenkes RI.

 

Alkohol

Sama halnya dengan fast food, rutin meminum alkohol juga bukan pilihan yang bagi semua orang, khususnya bagi mereka yang berusia 40 tahun. Bahkan mereka dianjurkan untuk sama sekali tidak minum minuman tersebut.

Dikatakan berbahaya, karena saat meminum alkohol, tubuh tidak memetabolisme alkohol secara efektif. Itu karena semakin bertambahnya usia, fungsi organ dalam tubuh mulai memburuk. Hal ini menyebabkan hilangnya massa otot dan meningkatkan kadar lemak.

Merekan yang meminum alkohol akan mengalami tidur, hingga membuat kulit cepat keriput. Sebaiknya ganti dengan minuman berkalsium seperti susu untuk memenuhi batas total kalsium, sebanyak 2.500 mg. Itu sesuai dengan rekomendasi dari National Institues of Health.**