Cegah Stunting, Mahasiswa Kukerta Unri Taja Pelatihan Pembuatan Nugget Bergizi di Tambang  

Cegah Stunting, Mahasiswa Kukerta Unri Taja Pelatihan Pembuatan Nugget Bergizi di Tambang  

RIAUMANDIRI.CO, TAMBANG - Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau Terintegrasi Desa Tambang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, di bawah dosen pembimbing lapangan Ns. Erika, MKep, SpMat, PhD, mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan nugget bergizi untuk MPASI balita. Hal ini untuk meningkatkan gizi anak-anak balita dan mencegah stunting.

Kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan ibu-ibu kader posyandu serta ibu-ibu yang memiliki balita ini, digelar 12 Juli 2019 lalu di Puskesmas Pembantu Desa Tambang. 

Mahasiwa Kukerta Terintegrasi Desa Tambang ini membuat tiga jenis nugget bergizi yang terdiri dari bahan dasar yang berbeda, yaitu tahu, tempe, dan patin yang kemudian dikombinasikan dengan sayur.


Pemilihan bahan dasar tahu, tempe, dan ikan patin sendiri, dilatarbelakangi karena bahan pangan tersebut dapat ditemukan di pasar dan memiliki harga yang terjangkau (murah). Walaupun murah tetapi memiliki gizi yang sangat tinggi. 

Tahu dan tempe memiliki kandungan protein yang tinggi serta ikan patin dapat membantu perkembangan otak balita karena memiliki kandungan gizi omega tiga yang tinggi.

Dosen pembimbing lapangan Ns. Erika, mengatakan, pemilihan dasar bahan untuk pembuatan nugget yaitu tahu, tempe merupakan sumber protein nabati dan memiliki manfaat untuk tumbuh kembang balita serta harganya yang murah. 

"Ikan patin sendiri merupakan salah satu bahan pangan lokal yang banyak terdapat di Tambang. Dengan adanya pembuatan nugget ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dari ikan patin dan dapat dipasarkan di luar dari Tambang, tanpa harus menghawatirkan kesegaran dari ikan tersebut," bebe Erika dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri.co, Selasa (23/7/2019).

Alasan yang mendasari memilih membuat nugget ini, katanya, karena dalam pembuatan nugget dapat dicampur dengan berbagai bahan, misalnya sayuran. 

Lebih lanjut Erika menjelaskan, kurangnya ketertarikan anak-anak untuk mengkonsumsi makanan sehat salah satunya sayuran. Padahal sayuran memiliki gizi yang cukup baik untuk pertumbuhan karena di dalam sayuran mengandung vitamin dan mineral. 

"Berbagai alasan anak-anak tidak menyukai sayuran seperti tidak menyukai warnanya serta tidak memiliki rasa. Sehingga berbagai alasan tersebut mendorong untuk mengkreasikan sayuran dengan nugget bergizi," ujarnya.

“Adanya pelatihan ini membuat kami jadi tahu bahwa tahu, tempe dan ikan patin dapat digunakan sebagai bahan dasar Nugget untuk MPASI. Selain itu bisa juga dijadikan peluang usaha baru yang menguntungkan,” tutur Elvia (40), salah satu peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan nugget bergizi.