-sub Pagi, Berselimut Kabut Asap -sub Udara Pekanbaru Tidak Sehat

Alhamdulillah, Hujan Turun Juga

Alhamdulillah, Hujan Turun Juga

PEKANBARU (HR)-Setelah dalam tiga bulan terakhir mengalami cuaca panas dengan suhu udara di atas 33 derajat celsius, akhirnya hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Pekanbaru, Sabtu (7/3). Padahal sejak pagi hari Kota Bertuah berselimut kabut, dan kualitas udara tidak sehat.

"Prakiraan terjadinya hujan di Pekanbaru telah diramalkan sejak beberapa hari terakhir dengan intensitas sedang," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sugarin kepada pers di Pekanbaru, Sabtu (7/3).

Hasil pantauan, hujan deras melanda sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru mulai pukul 13.20 WIB dengan diiringi gemuruh petir dan angin kencang.

Sejumlah kawasan pemukiman warga dan jalanan pusat kota tampak tergenang air dengan ketinggian variatif. Para pengendara sepeda motor tampak berhenti di sejumlah tempat yang terdapat pelindung hujan.


Di beberapa kawasan pusat kota, terlihat air tergenang dengan ketinggian mencapai 40 centimeter, membuat sejumlah kendaraan melintas dengan kecepatan rendah.

BMKG Stasiun Pekanbaru memprakirakan sejumlah wilayah di Provinsi Riau telah memasuki musim hujan dengan potensi antara ringan hingga sedang.

Sejak 5 Maret 2015, menurut rilis BMKG, sejumlah daerah kabupaten/kota yang berpeluang hujan meliputi Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Kuantan Sungingi.

Sementara untuk Kabupaten Kepulauan Meranti diramalkan hanya berawan dengan potensi hujan sangat kecil.

Untuk tiga daerah lainnya meliputi Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai diprakirakan juga minim hujan dengan cuaca cerah berawan.

"Untuk tiga daerah tersebut potensi kebakaran hutan dan lahan masih cukup tinggi," katanya.

Sebelumnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengkajian Penerapan Tekhnologi (BPPT) telah menabur sebanyak 6,2 ton garam untuk penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan sebagai upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Kemarin tim masih menargetkan penyemaian di daerah Pesisir Timur Riau. Hingga kini total sudah 6,2 ton garam ditabur diatas Riau," kata Koordinator Lapangan TMC Pekanbaru, Sutrisno.

Secara tekhnis, lanjut dia, BPPT akan menyemai fokus dilokasi yang terdapat titik panas dan titik kebakaran lahan dengan catatan di lokasi tersebut ada awan layak semai.

Namun jika tidak, katanya, tim akan menyemai awan di sekitar lokasi "hotspot" agar hujan dapat menambah kelembaban tanah yang bisa berfungsi untuk meredam munculnya titik api baru akibat rembesan lahan yang terbakar.

"Kemarin kami sudah menyemai 2 ton garam dengan menggunakan pesawat Cassa 212-200 versi Rain Maker dengan target penyebaran garam dilakukan di atas wilayah Kota Dumai dan Rokan Hulu," katanya.

Hal itu dilakukan karena menurut Sutrisno, hasil pantauan di dua daerah tersebut terdapat titik kebakaran lahan yang cukup luas.
Selimut Kabut Asap

Diduga mendapat dampak kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Riau, Kota Pekanbaru diselimuti kabut Asap, sejak Sabtu pagi hari.

Dari Jalan Sudirman pada pukul 6.25 WIB, jarak pandang hanya berkisar lebih kurang 800 meter, namun aktifitas masyarakat masih terpantau normal, belum ada warga yang mengenakan masker untuk menghindari kabut asap.

Kondisi ini memang membuat warga heran, karena kabut asap tak henti-hentinya terjadi di Riau khususnya di Pekanbaru.

"Bumi Lancang Kuning ini tak henti-hentinya dilanda musibah kabut asap, bahkan sudah menjadi langganan tiap tahun, dan sebelum makin bertambah parah, kabut asap ini harus diatasi sesegera mungkin," kata Wahyudi salah seorang warga kepada sumber Haluan Riau.

BMKG merilis jarak pandang hanya berkisar 2 km di Pekanbaru dan terpantau 4 hotspot di Riau yang terdapat di Bengkalis.

Bukan hanya itu, Pusat Data dan Informasi BNPB mencatat kualitas udara di Pekanbaru Alat Pemantau PM10 terhitung ISPU 131 (tidak sehat).

Menurut Agus Wibowo dari Pusdatin BNPB, cuaca di Riau pada umumnya cerah berawan, peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata pada Sore dan malam hari terjadi di wilayah Riau bagian barat dan selatan.

Disinggung mengenai suhu udara, Agus menyatakan bahtwa temperatur maksimal 31.5 - 34.0 C dan temperatur minimal 21.0 - 24.0 C. Sedangkan kelembabannya maksimal 90 - 96 % dan kelembaban minimal 50- 58 %.

"Titik api di Riau hanya terpantau 4 titik saja. Ke-empat titik api itu ada di Bengkalis. 1 diantaranya memiliki konfident 70 persen. Artinya, 1 titik diduga kuat merupakan titik api," katanya.(ant/hrc/rtc/yuk)