CAMAT DAYUN DATANG LANGSUNG

Arianto Berhasil Budidayakan Jamur Tiram

Arianto Berhasil Budidayakan Jamur Tiram
Semangat Arianto (RIAUMANDIRI.co) warga Kampung Pangkalan Makmur, Kecamatan Dayun dalam mencoba budidaya Jamur Tiram tidak pernah surut, meski beberapa kali gagal, ia terus mencoba dengan memanfaatkan ruangan 4x6 meter, kini ia bisa penen 4 Kg setiap hari. Ini diapreasi oleh Camat Dayun I Wayan Wiratama.
 
Sehingga, camat datang ke rumahnya untuk melihat langsung jamur tiram tersebut. Melihat potensi yang ada, Iwayan berjanji, akan menjadikan jamur tiram sebagai home industri. Dia mengajak masyarakat Dayun untuk mengikuti jejak yang telah ditekuni Arianto. Hingga nantinya bisa menjadi produk unggulan Kecamatan Dayun.
 
"Ini akan kita jadikan program, mendorong masyarakat untuk membuat usaha ini, selaku pemerintah kita akan berupaya memberikan support bantuan. Darimana sumbernya, kita coba meminta bantuan CSR,"katanya.
 
Arianto mengaku, panen jamur dipetik setelah melalui kegagalan, namun ia tetap terus mencoba, dengan pengetahuan dan wasan dari buku dan internet, ia terus mencoba.
 
Ruangan budidaya jamur ia buat tepat di samping rumahnya, dengan bahan terpal ia membuat dinding dan atap ruang berukuran 4x6 meter itu. Di dalamnya, ia membuat rak-rak tempat menyimpan bibit jamur. Usaha ini telah digeluti sejak 7 bulan lalu, awal keberhasilannya ia panen 7 Kg/hari. Namun kali ini produksi makin menurun, hanya 4 Kg/hari. Ia berpemikiran mungkin bibitnya harus segera diganti.
 
"Baglog akan ke luar jamur tiram saat berumur 1 bulan 10 hari. Pada awal bertama panen, jamur yang dihasilkan dalam satu baglog besar-namun  besar dan banyak, menjelang 5 bulan, jamur yang keluar sudah mulai berkurang dan kecil. Memasuki usia 5 bulan harus diganti bibit baru jamur tiram putih ini," terangnya.
 
Ia mengaku, pemasaran jamur tiram ini tidak sulit, awal memperkenalkan ke masyarakat, ia titipkan di kedai-kedai, sekarang sudah ada pedagang yang siap mengambil untuk dijual di pasar. Setiap kali ia menutipkan jamur di kedai habis terjual, begitu juga dengan yang dibawa pedagang. Hal itu menandakan jamur yang ia produksi disukai masyarakat.
 
Arianto berharap, kedatangan camat usahanya mendapatkan perhatian untuk lebih dikembangkan, karena untuk bahan dasar jamur tiram seperti serbuk kayu halus beli di Pekanbaru dan dirinya berniat membuat satu ruangan lagi.  “Untuk bahan serbuk kayu halus kini kita agak susah mencarinya, harus mencari di Pekanbaru,"katanya.