Konsumsi Makanan Sehat dan Bebas Stres, Jika Ingin Benar-Benar Sehat

Konsumsi Makanan Sehat dan Bebas Stres, Jika Ingin Benar-Benar Sehat

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Dalam studi Molecular Psychiatry, peneliti melibatkan puluhan responden perempuan untuk terlibat wawancara langsung terkait jumlah peristiwa stres yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

Selama beberapa pekan, responden diminta untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh lalu diselingi dengan makanan rendah lemak jenuh. Setelah makan, respon imun setiap wanita dinilai dengan mengukur kadar darah dari empat molekul respon yang berbeda.

Hasil menyimpulkan, jika seorang wanita tidak mengalami stres, yaitu dalam kondisi damai, maka tubuhnya akan mengeluarkan respon inflamasi yang tinggi untuk makanan tinggi lemak jenuh dan respon inflamasi yang lebih rendah untuk makanan sehat (rendah lemak jenuh). Lemak jenuh sendiri telah terbukti dapat meningkatkan inflamasi atau peradangan dalam tubuh.

Sayangnya, ketika wanita tersebut mengalami stres, respon inflamasi tubuh terhadap makanan sehat berubah menjadi sama tingginya dengan makanan tinggi lemak jenuh.

Dengan kata lain, jika seseorang mengalami stres, tubuh akan merespon makanan dengan cara yang sama, apakah makanan itu sehat atau tidak. Sehingga, makan sehat sekalipun tetap dapat memicu inflamasi atau peradangan dalam tubuh.

Ketika respon inflamasi berlanjut, maka dapat mengacu pada peradangan kronis. Peradangan kronis sendiri dikaitkan dengan kondisi seperti imun yang menurun, arthritis bahkan penyakit jantung. Baik diet maupun stres, keduanya dinilai sangat memengaruhi respon inflamasi tubuh.

Sehingga untuk menjadi benar-benar sehat, konsumsi makanan sehat dan bebas stres merupakan komponen yang saling berkaitan.

Selain konsumsi makanan sehat, kamu dapat menggunakan metode seperti latihan pernapasan, meditasi, atau yoga untuk membantu mengatasi stres yang sulit kamu kontrol. (kom/vie)