Ini Klarifikasi Gojek Soal Tudingan Dukung LGBT

Ini Klarifikasi Gojek Soal Tudingan Dukung LGBT

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Operasi Gojek, Brata Santoso menulis status Facebook yang menyatakan bahwa karyawan di perusahaan transportasi aplikasi tempatnya bekerja menerima karyawan dari berbagai latar belakang.

Termaksud sebanyak 30 karyawan yang merupakan orang-orang yang memiliki latar belakang seks menyimpang seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Postingan Facebook dari petinggi Gojek tersebut menuai kecawan dari netizen. Mereka kompak membuat gerakan tagar #UninstalGojek yang menjadi tranding topik di Indonesia.


Menanggapi itu, Gojek langsung memberikan klarifikasi. Managemen perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim itu menyatakan bahwa status Facebook dari petinggi Gojek itu bukan mewakili dari Gojek.

"Terkait postingan yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi dari salah satu karyawan Gojek terhadap salah satu event internal dengan tema keragaman," cuitnya dalam akun twitter @gojekindonesia, Minggu (14/10/2018).

Gojek sangat menghargai keberagaman (diversity). Mereka percaya bahwa ide dan kreativitas akan menjadi kunci untuk melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, keberagaman merupakan buah dari kerja sama berbagai latar belakang, pendidikan, budaya, dan keyakinan.

"Gojek selalu menjujung tinggi nilai-nilai dan budaya Indonesia, negeri tempat kita lahir, tumbuh dan berkembang. Pada intinya Gojek adalah bagian dari Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika," tambahnya.