Logo Pintar akan digunakan di Dubai untuk keaslian makanan halal

Logo Pintar akan digunakan di Dubai untuk keaslian makanan halal

Dubai(riaumandiri.co)- Teknologi makin berperan dalam industri makanan halal, Konsumen di Dubai bisa menggunakan aplikasi mobile untuk melakukan verifikasi akreditasi halal.

Seluruh produk makanan halal yang dijual di Dubai akan segera memiliki logo pintar (smart logo), lapor Gulf News (22/08). Ini dapat membantu konsumen dalam verifikasi keaslian akreditasi halal melalui penggunaan aplikasi mobile.

Pada Senin (22/08), Dubai Municipality dilaporkan menandatangani perjanjian dengan SICPA dari Swiss yang akan menyediakan logo pintar bagi perusahaan produsen makanan halal. SICPA juga membuat mobile app untuk konsumen agar bisa memverifikasi sertifikasi halal dari produk-produk tersebut.

Hussain Nasser Lootah, direktur jenderal Dubai Municipality, mengatakan logo pintar mulai diimplementasikan di pasaran dalam jangkan enam bulan ini. Sementara SICPA akan meluncurkan mobile app untuk konsumen dan perangkat inspeksi bagi inspektur setelah pelaksanaan logo pintar di pasaran.

Ameenah Ahmad Mohammad, direktur Dubai Accreditation Center, mengungkapkan bahwa rencana itu untuk mendigitalkan UAE National Halal Mark. Sehingga informasi yang dikodekan dalam logo bisa dibaca dengan memakai aplikasi mobile.

"Sekarang, meskipun tanda halal ada, Anda tidak bisa memastikan apakah produk benar-benar bersertifikat. Terkadang, beberapa perusahaan bisa curang. Mereka menempatkan label tanpa mendapat mendapat akreditasi. Dengan app, konsumen bisa memindai logo pintar dan mendapat semua informasi terkait produk seperti asal negara produk dan keaslian sertifikasi halal yang telah diterima," jelas Ameenah seperti dilansir dari Gulf News.

Ia juga menyampaikan bahwa seluruh perusahaan yang memproduksi makanan halal akan diharuskan untuk mendaftar logo pintar dari UAE National Halal Mark. Supaya nantinya bisa dibaca secara digital.

"Hanya perusahaan ini (SICPA) yang bisa menyediakannya. Di masa mendatang, jika logo tidak dapat dibaca secara digital, tidak akan dianggap sebagai akreditasi asli," tambah Ameenah.

Menurut pejabat negara, otoritas di UEA sedang mencoba hanya memiliki satu logo (UAE National Halal Mark) untuk semua produk halal di negara itu.

"Jika ada produk dengan akreditasi dari tempat lain, mereka harus mendapatkan logo ini," pungkas Ameenah.

Dengan memindai logo pintar, inspektur makanan pun bisa menelusuri sejarah produk tanpa perlu mengacu ke dokumen.(odi/msa)