Sedang Memburu Kelompok Santoso

Heli TNI Jatuh, Danrem Tewas

Heli TNI Jatuh, Danrem Tewas

PALU (riaumandiri.co)-Sebanyak 13 anggota TNI, termasuk Komandan Korem 132/Tadulako Palu Kol Inf Saiful Anwar, dilaporkan tewas dalam kecelakaan jatuhnya pesawat helikopter TNI AD di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3) petang sekitar pukul 17.55 WITA.

Belum ada keterangan rinci mengenai para korban, namun Kapolres Poso AKBP Roni Suseno mengatakan, hingga Minggu kemarin malam, jenazah anggota TNI itu sedang dievakuasi menuju Kota Palu.

Helikopter TNI AD itu sedang dalam penerbangan dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Tengah, ke arah Kota Poso, namun kemudian jatuh di sebuah perkebunan masyarakat di Dusun Petirebajo, Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir sekitar pukul 17.45 WITA.

Pesawat tersebut ditumpangi 13 personel TNI yakni Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Kapenrem Mayor Faki, Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri dan Kol Ontang (BIN) dan Prada Kiky (ajuan Danrem).
Sedangkan awak helikopter adalah Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (co pilot), Lettu Tito (co pilot), Sertu Bagus (mekanik), Serda Karmin (mekanik), Pratu Bangkit (avionik).

Komentar senada juga disampaikan Kapendam VII/Wirabuana Kolonel Inf I Made Sutia Made menyebut 13 prajurit itu tewas saat dalam tugas. Helikopter itu jatuh sekitar pukul 17.55 WITA di Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Diduga helikopter terjatuh akibat faktor cuaca yaitu tersambar petir. Saat ini korban sedang dalam proses evakuasi oleh TNI. "Ya faktor cuaca, petir," ujarnya.Operasi Tinombala Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, heli itu sedang dalam operasi Tinombala.

"Dalam rangka operasi Tinombala, itu operasi gabungan TNI Polri dalam rangka mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso," terangnya.

Operasi Tinombala dimulai sejak Januari 2016 lalu dan seharusnya berakhir 9 Maret 2016. Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan operasi itu diperpanjang selama dua bulan. Operasi ini didukung Operasi Camar Maleo IV.

Keterangan senada juga disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah. "Ini mungkin sedang tugas operasi di sana," ujarnya.

Namun Sabrar meminta untuk mengonfirmasi ke Pusat Penerangan TNI untuk informasi detailnya. "Sebaiknya konfirmasi ke Puspen TNI," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun, ada korban meninggal dunia akibat jatuhnya helikopter tersebut. Namun pihak Puspen TNI yang dikonfirmasi masih belum memberikan jawaban. (bbs, kom, dtc, sis)