DEMI SUKSESNYA PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI

Pemerintah Harus Antisipasi Intrusi Air Laut

Pemerintah Harus  Antisipasi Intrusi Air Laut

PULAU RANGSANG (riaumandiri.co)- Salah satu faktor penentu suksesnya program peningkatan produksi hasil peetanian masyarakat di Pulau Rangsang, pemerintah harus mampu mengatasi persoalan tingginya intrusi air laut yang kerab melanda lahan pertanian.

Program peningkatan produksi yang dicanangkan pemerintah pusat, dan propinsi maupun  pemerintah kabupaten tersebut harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur dasar pertanian.

Salah satu faktor yang sangat mendukug suksesnya program tersebut yakni dengan jaminan bahwa air laut tidak sampai merendam tanaman padi.

Sebab jika air laut masih saja merendam tanaman padi tersebut, maka tidak ada yang bisa menjamin berhasilnya program peningkatan produksi itu. Sebab rendaman air asin akan serta merta mematikan tanaman.

Jangankan tanaman padi, tanaman tua sekalipun seperti kelapa dan kopi tidak mampu bertahan menghadapi rendaman air asin itu.

"Untuk itu jika pemerintah tidak mampu mengantisipasi masuknya air laut ke lahan pertanian, maka dikhawatirkan program menuju swasembada beras itu tidak akan berhasil,”ungkap Ramli, warga Desa Bina Maju, kepada Haluan Riau, menanggapi ancaman serius para petani terhadap bahaya tingginya intrusi air laut yang terjadi di Pulau Rangsang.
Menurut petani ini, sedikitnya terdapat 80 buah tanggul dan pintu air yang harus diperbaiki.

 Keberadaan tanggul atau pintu air menjadi  sangat penting untuk menjamin keberhasilan petani.
"Untuk itu dalam rangka program peningkatan produksi pertanian khususnya padi itu, harus diimbangi dengan pembangunan tanggul atau pintu air yang bisa mengantisipasi sekaligus mengatur volume air yang akan masuk dan keluar dari lahan pertanian,”terang dia lagi.

Untuk itu lanjut petani ini, pemerintah harus membangun infrastrktur pertanian itu sendiri jika memang program peningkatan produksi tersebut berhasil. Dengan kata lain, keberhasilan itu akan ditentukan sejauhnana pemerintah mampu mengantisipasi terjadinya intrusi air laut di Pulau Rangsang.***