TNT Sebabkan Ledakan di Pesawat Komersial Somalia

TNT Sebabkan Ledakan  di Pesawat Komersial Somalia

MOGADISHU (riaumandiri.co)-Bahan peledak TNT untuk keperluan militer telah menyebabkan ledakan di sebuah pesawat komersial Somalia yang sedang mengudara pada awal pekan ini, kata sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan tentang kasus itu kepada CNN.

Sumber tersebut mengutip analisis awal dari residu yang ditemukan di pesawat itu.

Ledakan itu terjadi Selasa (2/2) lalu di dalam sebuah pesawat komersial Somalia setelah pesawat itu terbang di atas negara Afrika Timur tersebut.

Dua orang terluka sebelum pilot kemudian mendaratkan pesawat itu dengan selamat, kata seorang penumpang.

Pihak berwenang Somalia kemudian menemukan sebuah jenazah di dekat Mogadishu. Mereka yakini jenazah itu jatuh dari pesawat Daallo Airlines tersebut. Sejumlah foto yang diambil di darat menunjukkan sebuah lubang di satu sisi pesawat, tepat di atas sayap dan sedikit lebih kecil dari ukuran pintu pesawat.

Seorang pejabat AS mengatakan, bukti yang ditemukan di pesawat tersebut menunjukkan bahwa bom telah menjadi penyebab ledakan tersebut.

Seorang pejabat bandara memperkirakan, pesawat Daallo Airlines itu berada di ketinggian antara 12.000 hingga 14.000 kaki ketika ledakan itu terjadi, tidak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Mogadishu.

Pilot kemudian menerbangan Airbus A321-111 itu, yang terbang pertama kali dari Jeddah di pantai Laut Merah Arab Saudi, kembali ke ibukota Somalia. Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu.

Namun, pejabat AS itu mengatakan kepada CNN bahwa para penyidik yakin kelompok ekstremis Al-Shabaab bertanggung jawab untuk ledakan itu. Kelompok Al-Shabaab telah berada balik beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, baik di dalam maupun di sekitar Somalia.

Beberapa dari serangan itu menyasar turis, seperti serangan mematikan bulan lalu di sebuah kompleks restoran-hotel tepi pantai di Mogadishu.

Orang-orang muda juga menjadi sasaran, seperti yang terjadi dalam pembantaian di Garissa University College Kenya. Masyarakat umum juga tidak luput kekerasan kelompok itu, seperti yang terjadi dalam serangan tahun 2013 di mall kelas atas di Nairobi.(kpc/yuk)