Indonesia Bahas Investasi IKN dengan Korsel dan Cina

Indonesia Bahas Investasi IKN dengan Korsel dan Cina

Riaumandiri.co - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Republik Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Cina Li Qiang antusias membahas investasi ibu kota negara bersama Presiden Joko Widodo.

Presiden Korsel dan PM Cina secara terpisah diterima Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (8/9).

"Kedua negara juga membahas IKN baik (Presiden) Korea Selatan maupun PM Cina. Mereka akan menurunkan tim lebih detail lagi. Jadi, baik Korea Selatan maupun Cina mereka berminat sekali," ujar Bahlil seusai mendampingi Presiden Widodo dalam dua pertemuan bilateral tersebut.


Bahlil mengatakan, dalam pertemuan itu, pembicaraan soal IKN bukan datang dari Presiden Joko Widodo, melainkan dilontarkan sendiri oleh Presiden Yoon maupun PM Li Qiang. "Jadi, respons global, beberapa negara, terkait investasi di IKN positif dan saya optimistis banget," katanya.

Menurut Bahlil, Korsel dan Cina membidik investasi di beberapa bidang di IKN dan akan dijelaskan Kepala Otorita IKN dalam kesempatan terpisah. Pada September ini Bahlil mengaku akan mengunjungi IKN dalam beberapa hari.

Dia berharap Presiden juga bisa ikut serta guna melakukan ground breaking pembangunan hotel, rumah sakit, dan fasilitas umum di IKN. "Sehingga target kita pada 2024 Agustus itu bisa melakukan upacara 17 Agustus," kata dia.

Lebih jauh Bahlil mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Presiden Jokowi menyampaikan percepatan pembangunan baterai kendaraan listrik, sementara Presiden Yoon meminta ada perhatian tentang impor bahan baku dan sejumlah barang yang menjadi kendala.

"Tadi arahan Presiden jelas untuk kita melakukan percepatan dan menyelesaikan," ujarnya.

Sementara, dalam pertemuan dengan PM Cina Li Qiang, Presiden membahas beberapa kerja sama di antaranya pengiriman komoditas Indonesia ke Cina seperti sarang burung walet, perikanan, buah-buahan serta membicarakan realisasi investasi di berbagai tempat. Presiden dan PM Li Qiang bersepakat hal itu ditindaklanjuti di level teknis.