PEMKAB GELAR RAKOR

Antisipasi Teroris dan Paham Radikalisme

Antisipasi Teroris dan Paham Radikalisme

SELATPANJANG (HR)- Saat ini di beberapa daerah di Indonesia telah dilanda aksi terorisme. Seperti aksi penembakan dan bom bunuh diri yang terjadi di Jakarta baru-baru ini. Menyebabkan korban jiwa dan kegelisahan di tengah masyarakat.

Agar aksi serupa tidak terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan Kesbangpolinmas menggelar Rakor bersama instansi terkait, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap ancaman terorisme dan paham radikalisme.

Rapat koordinasi dipimpin Asisten III Sekdakab. Meranti T. Akhrial, didampingi Kepala Kesbangpolinmas A. Yani, Kabag Ops Polres Kepulauan Meranti AKP. Antoni L. Gaol, dan dihadiri Kabag Humas Ery Suhairi, Danramil Selatpanjang, Kajari, Kepala Imigrasi, Kepala Kementerian Agama, Ketua FKUB, Ketua LAM, Ketua Paguyuban dan lainnya, bertempat di kantor bupati, Selasa (26/1) kemarin.

Dijelaskan Kabag. Ops Polres Meranti AKP. Antoni L. Gaol mengatakan, kondisi saat ini Indonesia telah di justifikasi oleh negara asing telah terjadi sesuatu yakni terjadi gerakan terorisme dan radikalisme. Hal itu terbukti dengan terjadinya aksi penembakan dan bom bunuh diri di Jakarta baru-baru ini.

Menurutnya kondisi ini bukan saja menjadi kekhawatiran masyarakat, tetapi juga aparat Kepolisian. Agar hal serupa tidak terjadi di Meranti masyarakat jangan lengah dan perlu dilakukan upaya-upaya antisipasi.

"Kita tak boleh main-main terhadap bahaya terorisme sebab jangan-jangan di lingkungan kita juga ada. Dan jangan berfikir terorisme hanya terjadi di Pulau Jawa, untuk itu Antoni mengajak agar semua lapisan masyarakat meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Dijelaskan Antoni aksi terorisme tidak terjadi seketika dan kuat indikasinya setiap pelaku telah dibekali pelatihan dan pengaruh ideologi yang membahayakan negara. Untuk itu lewat paguyuban, kelompok masyarakat diharapkan berperan aktif dalam mengawasi dan menyuarakan bahaya paham radikalisme agar tidak ada ruang bagi teroris untuk berkembang.

Saat ini yang paling mudah dipengaruhi adalah anak-anak dan para remaja, hal itu sesuai dengan hasil evaluasi kepolisian. Dimana sebagian besar pelaku kejahatan di Meranti dilakukan oleh anak dan remaja. Ditambah lagi dengan lemahnya hukuman bagi pelaku kejahatan di bawah umur yang tidak bisa langsung di penjara.

"Ini menjadi peluang bagi oknum tidak bertanggungjawab untuk memasukkan  paham radikalisme kepada anak dan ini menjadi tugas dan kewajiban kita semua untuk menjaganya," jelas Kabag Ops.

Hal senada juga ditegaskan Asisten III Sekdakab. Meranti H. T. Akhrial, menurutnya, peran aktif masyarakat sangat diperlukan khususnya dalam mendeteksi dini bahaya Kamtibmas di lingkungannya dengan cara mengamati pergerakan-pergerakan tertentu yang dianggap ganjil.

"Jika ditemukan keganjilan yang terjadi dilingkungan masyarakat segera laporkan kepada pihak berwajib," ajaknya.
Dan peran terbesar seperti dikatakan Ketua LAM Meranti H. Ridwan Hasan dimulai dari pemerintahan terkecil yakni Ketua RT/RW di dalam mengawasi warganya khususnya tamu dan warga baru yang sesuai peraturan wajib lapor 2 X 24 jam.***