40 Titik Banjir, BPBD Riau Catat 4.686 Warga Terdampak Banjir

40 Titik Banjir, BPBD Riau Catat 4.686 Warga Terdampak Banjir

Riaumandiri.co - Hujan deras yang terus mengguyur menyebabkan banjir melanda sejumlah titik di Provinsi Riau. Menurut data dari Badan Penanganan Bencana Daerah Provinsi Riau total terdapat 40 titik banjir yang terjadi di Riau dengan Total sebanyak 4.686 KK Atau 18,744 jiwa yang terdampak banjir tersebut Rabu (3/24).

Daerah-daerah seperti Indragiri Hulu, Kuansing dan beberapa kota kecil di sekitarnya dilaporkan mengalami genangan air yang signifikan, menyebabkan kerugian materi dan merugikan ribuan warga.

Kepala Bidang Kedaruratan, BPBD Provinsi Riau, Jim Gafur mengatakan Memasuki puncak musim hujan yang mengakibatkan beberapa kabupaten dan Kota di Provinsi Riau terdampak banjir diantaranya daerah yang terdampak banjir paling parah berada di kabupaten Rokan Hulu, Kuansing dan Palalawan.


"6 titik banjir masih terjadi di kabupaten Rohul hingga saat ini dilaporkan yang kami terima terdapat 225 KK atau 892 jiwa yang terdampak dengan kerugian material 223 rumah warga yang mengalami kerusakan ringan," ucapnya.

Sementara itu di Kabupaten Indrahgiri hulu terdapat 293 KK atau 1,176 jiwa yang terdampak banjir dengan jumlah pengungsi sebanyak 20 KK atau 80 orang, banjir tersebut juga mengakibatkan 294 rumah rusak ringan, 1 fasilitas kesehatan dan 5 fasilitas pendidikan.

Sedangkan di Kabupaten Kuansing terdapat 36 titik banjir, sebanyak 4.147 KK atau sebanyak 16,588 jiwa yang terdampak banjir dengan total sebanyak 4.147 rumah warga yang mengalami kerusakan ringan.

Ia menyebutkan dampak banjir bukan saja karena curah hujan yang tinggi namun ada semacam ketergantungan dari provinsi tetangga Sumatra karena sebagai besar hulu sungai di  Riau berasal dari Sumbar seperti  sungai Kampar pada PLTA koto panjang telah dibuka 5 pintu air sehingga terdapat limpahan air dari hulu menuju sungai Kampar menyebabkan desa yang dialiri sungai tersebut terendam banjir.

Hal serupa juga yang terjadi di kabupaten Rokan hulu, Palalawan dan Rokan hilir ditambah dengan curah hujan yang tinggi

Terkait hal tersebut BPBD provinsi Riau sudah melakukan upaya penanganan seperti melakukan evakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, membuat tempat pengungsian.

"Kita sudah mendistribusikan logistik seperti beras gula sarden selimut kain sarung air mineral dan beberapa bantuan dari BAZNAS  dan beberapa makanan siap saji lainnya kita juga sudah membuat permohonan bantuan kepada pusat semoga bisa segera di proses namun saat ini pusat juga sudah membantu untuk kesiapsiagaan kita di daerah, seperti saat ini ada logistik selimut yang masih ada dari pusat sebelumnya," ulasnya.

BPBD juga melakukan evakuasi kepada warga yang berada di daerah Kampar dan Rokan hilir namun ada beberapa warga yang memilih bertahan tinggal di kediaman.

" Ya memang masyarakat ini ada dua tipe ada yang mau dievakuasi dan ada yang memilih tetap bertahan di rumahnya jika yang bersedia dievakuasi kami lakukan evakuasi dan yang tidak mau kami tetap jaga dan himbau serta juga tetap menyalurkan logistik yang mereka butuhkan," katanya.

Kim juga mengatakan BPBD hanya dapat mengurangi resiko dari bencananya dengan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui memberikan edukasi dan sosialisasi terkait banjir dan  Kerentanan seperti apa sehingga masyarakat lebih bijak dalam menghadapinya dengan siaga menyimpan barang-barang berharga mereka.

Ia menghimbau kepada masyarakat khususnya orang tua untuk mengontrol anak-anak yang bermain banjir di aliran air  deras yang beresiko terseret arus mengingat banyaknya masyarakat yang menjadikan banjir sebagai wahana untuk bermain .

Upaya pemulihan pasca-banjir di Provinsi Riau masih dalam proses, dan pemerintah terus bekerja keras untuk memastikan bantuan mencapai warga yang membutuhkan secepat mungkin.

Pihak berwenang juga memberikan peringatan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan melibatkan diri dalam upaya pencegahan bencana di masa mendatang.