Apa Langkah-langkah Pembangunan Jalan di atas Lahan Lembek?

Ahad, 19 April 2015 - 10:39 WIB
DR Syawal Satibi - Litbang LPJK Provinsi Riau

DR Syawal Satibi
Litbang LPJK Provinsi Riau

Kita harus mengecek tanahnya, setelah kita cek tanahnya lalu kita desain. Caranya banyak, ada kaki seribu, ada cakar ayam dan lain-lain. Sehingga kita bisa memilih yang mana dan biaya dengan tingkat efektifitasnya. Kita hitung turunnya bisa kita terima berapa, kita tidak bisa menghindari penurunan karena tanahnya tebal sekali, tapi kita bisa terima penurunan tapi dengan biaya yang segitu turunnya berimbang atau tidak.
Bagaimana dengan Jalan Yos Sudarso di Rumbai?
Kalau untuk yang sudah ada kita sudah susah lagi memperbaikinya, tetapi jika kita ingin membangun yang baru kita harus tetap cek tanahnya. Kalau yang sekarang seperti Yos Sudarso, kalau kita mau perbaiki ya kita desain betul-betul dan kita analisa mau pakai cakar ayam dan berapa tingkat prediksi penurunannya dan berapa biayanya, kita bisa putuskan itu saja.
Bagaimana kelanjutannya?
Kalau dia turun sedikit masih bisa, dia tidak mungkin tidak akan turun sama sekali, pasti turun juga. Kalau kita mau tidak turun kita tiangkan kayak jembatan, tapi itukan tidak mungkin juga dari segi biaya, biayanya sangat tinggi sekali. Kadi keseimbangan antara biaya dengan penurunan yang bisa di terima.
Apakah hanya begitu saja?
Sampai saat ini ada banyak cara, kalau dia tidak tebal kita bisa pakai kaki seribu. Akan tetapi kalau dia tebal kita bisa pakai cerucuk kaki seribu, Kita tetap menyalurkannya kepada tanah yang lebih dalam.
Harapan anda terhadap pembangunan jalan di Riau?
Kalau harapan, tentunya kalau ingin membangun itu harus dengan dasar yang jelas, datanya ada, dianalisa dulu. Setelah itu baru kita pertimbangkan desainnya. Dengan pertimbangan biaya, kita tidak langsung menerima penurunan.
Mahalkah teknologinya?
Harga itu memang mahal, karena memang tanahnya lunak tebal. Kalau dia keras bagus itu tentu murah, kalau seperti yang ada sekarang ini khususnya di wilayah pesisir mau tak mau harus biaya yang tinggi.***

Editor:

Terkini

Terpopuler