Puan dan AHY Saling Beri Sinyal Demokrat-PDIP Koalisi

Kamis, 08 Maret 2018 - 07:28 WIB
Megawati, Puan Maharani, AHY dan SBY.
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Setelah sempat bersaing dalam beberapa kali pemilihan presiden (Pilpres), hubungan Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) perlahan mulai 'mesra'. Ikon baru Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY, seolah menjadi penghubung untuk mempererat hubungan Demokrat dan PDIP.
 
Hal ini menimbulkan spekulasi jika partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono akan berkoalisi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres mendatang. Politikus PDIP Puan Maharani tidak menampik kemungkinan partainya berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2019 mendatang.
 
"Ya mungkin saja. Ya saya enggak tahu itukan internal Demokrat. Tapi apakah kemudian Demokrat juga mempunyai keinginan kemudian mempunyai hal-hal yang ingin dilakukan dengan pemerintahan sekarang ya saya enggak tahu," ujar Puan di Kompleks Istana Presiden, Selasa (6/3/2018).
 
Puan menilai, semakin besar koalisi Parpol pendukung Jokowi, maka akan semakin baik. Ia memberikan sinyal jika PDIP siap berkoalisi dengan Parpol manapun, asalkan memiliki visi dan misi serta platform yang sama.
 
Sementara Ketua Komando Tugas Bersama (Kosgama) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono membiarkan publik berspekulasi terkait pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo.
 
"Saya memang tak bisa mematahkan spekulasi publik, apalagi kalau sudah masuk ke ranah politik. Saya pikir sah-sah saja kalau ada yang berpikir seperti itu (mendekat untuk berkoalisi)," jelas pria yang biasa disapa AHY itu di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
 
AHY menambahkan, yang jelas yang pihaknya ingin bangun adalah komunikasi yang baik. Itu dilakukan agar tak terjadi kebuntuan dalam berkomunikasi dan bertukar informasi. Jika semua itu macet, sangat mungkin akan terjadi salah pengertian.
 
"Kalau terjadi missunderstanding maka kemudian bisa sangat menghadirkan misscalculation, salah perhitungan. Dalam politik, tentu tidak diharapkan terjadi misscalculation," sebutnya.
 
AHY melanjutkan, meski hingga saat ini Partai Demokrat masih belum memiliki sikap terkait arah koalisi, namun segala kemungkinan bisa saja terjadi di waktu mendatang.
 
"Dalam politik segala sesuatunya mungkin dan walaupun hari ini belum ada memiliki sebuah sikap khusus terkait siapa yang akan diusung tetapi pada akhirnya kapan itu tunggu tanggal mainnya," kata AHY.
 
Putra dari Presiden ke-6 tersebut, tidak dapat memastikan kapan Demokrat akan menentukan sikapnya. AHY juga mengatakan meski mengundang Presiden Joko Widodo dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada pekan ini, tapi ajang Rapimnas bukan untuk menyatakan sikap Demokrat dalam Pilpres 2019.
 
"Tentunya kami sangat mengharapkan kehadiran pemimpin negeri ini, Pak Presiden, untuk juga bisa menyampaikan hal-hal penting, harapan-harapan," katanya. ***
 
Sumber : Republika.co.id

Editor:

Terkini

Terpopuler