Tugu Roda Terbang Masuk Lelang, Komisi IV: Pekanbaru Butuh Penanganan Banjir

Tugu Roda Terbang Masuk Lelang, Komisi IV: Pekanbaru Butuh Penanganan Banjir

RIAUMANDIRI.CO - Rencana pembangunan proyek Tugu Roda Terbang yang akan dibangun di Komplek Perkantoran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru Tenayan Raya saat ini sudah masuk dalam tahap lelang, Kamis (12/5/2022).

Tahapan itu muncul di laman Layanan Pengaduan Secara Elektronik (LPSE) milik Pemko Pekanbaru. Disana tercantum Nama Paket Manajemen Konstruksi Monumen Roda Terbang, dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 500.000.000,.

Dengan begitu, tampaknya Pemko Pekanbaru secara perlahan mulai membangun fisik dari Tugu Roda Terbang tersebut. Mirisnya, pembangunan itu dilakukan ditengah kondisi keuangan yang kurang baik.


Masih banyak lagi kegunaan anggaran tersebut yang manfaatnya langsung menyentuh kepentingan masyarakat Kota Pekanbaru. Sebut saja persoalan penanganan banjir, jalan berlubang, honor Tenaga Harian Lepas (THL) ataupun insentif RT RW.

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menyatakan setuju dan tidak juga dengan rencana pembangunan Tugu Roda Terbang itu. Jikalau anggaran sudah tersedia mengapa tidak dibangun, lain cerita jika anggarannya menggangu kegiatan yang lain.

"Kalaulah memang anggaran sudah tersedia, tidak menggangu yang lain (kerjakan). Cuma, kalau seandainya menganggu yang lain, kita (komisi IV) tidak sepakat juga," terang anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono.

Kota Pekanbaru membutuhkan adanya penanangan banjir daripada sebuah tugu yang hanya menjadi ikon Kota Pekanbaru saja. Lagi pula untuk penanganan banjir, Pemko Pekanbaru sudah memiliki Masterplan Banjir.

"Karena banyak konsep pembangunan yang kita butuhkan. Maaf cakaplah, kebutuhan penanganan banjir, kita sudah punya masterplan banjir, tapi pembangunannya belum ada. Hanya yang dianggarkan untuk pembersihan (aliran drainase) saja," papar Sigit.

Sigit pun menegaskan bahwa Tugu Roda Terbang tersebut tidak memberikan manfaat bagi masyarkat, lalu untuk apa 'ngotot' dibangun. Sedangkan Masterplan Banjir tidak tersentuh pembangunan sama sekali.

Sigit juga menyarankan agar pembangunan proyek yang memakan anggaran 17 miliar di APBD 2022 itu dibangun secara bertahap, jangan pembangunannya dibebankan satu tahapan dalam anggaran satu tahun.

"Tidak semuanya 17 miliar (dibangun), mungkin bertahap, ada 'kue' sikit (sedikit) tentu dibagi sikit-sikit (sedikit-sedikit). Jangan untuk sekali bangun," katanya