Nekat Kabur dari Rehabilitasi Narkoba, Ayah Pasien Kesal dengan Pelayanan RSJ Tampan

Nekat Kabur dari Rehabilitasi Narkoba, Ayah Pasien Kesal dengan Pelayanan RSJ Tampan

RIAUMANDIRI.CO - Dua orang pasien rehabilitasi Narkoba Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru kabur pada Minggu (24/4) malam sekira pukul 21.00 WIB.

Hingga berita ini terbit, kedua pasien yang berada di gedung Instalasi Napza Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan belum berhasil ditemukan petugas.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang staf di Instalasi Napza bernama Herlambang pada Senin (25/4/2022)


Pria yang berkostum Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut menjelaskan, bahwa ada dua orang pasien mereka yang kabur dari Instalasi Napza

Pasien yang kabur tersebut adalah inisial 'D' warga Duri dan 'M' warga Perawang, Kabupaten Siak, keduanya kabur dengan cara membobol terali musholla di gedung Instalasi Napza," ujar Herlambang yang diaminkan dua orang rekannya yang bertugas sore itu.

Menurut dia, pihak RSJ Tampan tidak bertanggung jawab atas kaburnya dua pasien rehabilitasi Narkoba tersebut. Karna sewaktu pasien dilimpahkan pihak kejaksaan ke pihak RSJ, pihak kejaksaan sudah menandatangani kesepakatan tersebut.

“ Kami sudah berusaha mencari pasien tersebut di sekitar lingkungan RSJ, namun hasilnya nihil,” sambungnya

Herlambang juga mengaku pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Tampan.

Sementara Direktur RSJ Tampan maupun Humas tidak berhasil ditemui awak media, dan herlambang pun dinilai enggan memberikan peluang kepada awak media untuk berkomunikasi terkait hal tersebut kepada pimpinannya.

Terpisah, salah seorang ayah pasien yang kabur bernama Zulfahmi merasa kecewa dengan pelayanan Staf di gedung Napza RSJ Tampan tersebut.

"Saya kecewa dengan pelayanan pegawai RSJ Tampan yang berada di Instalasi Gedung Napza, anak saya baru 3 hari berada disana sekarang anak saya kabur, dan tidak tahu keberadaannya.

"Kalau terjadi hal yang tidak baik kepada anak saya, siapa yang akan bertanggung jawab," kesalnya

Pengawasan di Gedung Napza sangat ketat sekali, untuk bertemu anak saya saja tidak bisa, hanya komunikasi via teleponlp saja, padahal saya sudah berada di gedung tersebut," ujarnya kesal.


Dengan pengawasan yang seketat itu, kenapa pasien disini bisa kabur, tanya dia kepada petugas jaga sore itu.

"Saya akan melakukan upaya hukum terkait kaburnya anak saya ini, anak saya masih muda dan dia bukan pecandu berat Narkoba, dia hanya korban kejahatan jaringan Narkoba," tegasnya.