Melatih Anak Puasa, Ini Tips Agar Kondisinya Tetap Baik

Melatih Anak Puasa, Ini Tips Agar Kondisinya Tetap Baik

RIAUMANDIRI.CO - Anak yang sudah akil balig atau masuk usia remaja sudah wajib berpuasa selama Ramadan. Namun bukan tidak mungkin jika orang tua ingin memperkenalkan ibadah puasa pada anak-anak sebelum beranjak remaja.

"Jangan memaksa, tapi tunggu kesadaran anak," kata Kanya Ayu Paramastri, dokter spesialis anak, dalam peluncuran Redoxon Kids secara virtual, Senin (4/4).

Sebelum membiarkan anak mencoba berpuasa, orang tua perlu memastikan gizi anak mau pun nafsu makan anak dalam kondisi baik. Jika anak ada gangguan nutrisi atau dalam kondisi berat badan kurang, sebaiknya puasa ditunda sampai masalah ini terselesaikan.


Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua agar kondisi anak tetap baik selama berpuasa:

1. Kecukupan cairan

Orang tua harus memastikan kecukupan asupan cairan anak. Anak paling tidak memenuhi kebutuhan 8-10 gelas air per hari dan diusahakan berupa air putih.

Konsumsi air putih diatur yakni pada saat bangun tidur, makan sahur, berbuka, makan malam dan jelang tidur.

2. Jangan hanya fokus pada makronutrien

Kanya mengamati orang tua hanya memperhatikan zat gizi makro atau makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Padahal mikronutrien (vitamin dan mineral) tidak kalah penting.

Pemenuhan mikronutrien terutama dari bahan pangan seperti sayur dan buah. Namun jika orang tua merasa kurang memberikan asupan mikronutrien, anak bisa diberi makanan fortifikasi atau makanan dengan zat gizi tambahan.

"Pertama makanan asli. Kalau enggak cukup, makanan fortifikasi baru suplementasi," imbuhnya.

3. Protein dalam bentuk padatan

Karbohidrat sebaiknya pilih bahan pangan dengan kandungan karbohidrat kompleks yang akan dicerna lebih lama sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama.

Kemudian protein dalam bentuk padat pun akan memberikan dampak serupa seperti karbohidrat kompleks.

"Susu, misal, berikan dalam bentuk olahan susu, ada spagheti, lalu olahan lain. [Karena padatan] ada massa protein," katanya.

4. Waktu bersantap yang tepat

Sebaiknya, ajak anak makan sahur agak dekat dengan waktu imsak. Kenapa? Kanya berkata saat sahur di dekat waktu imsak akan memberikan rasa kenyang setidaknya di empat jam pertama. 

Kondisi ini juga bisa didukung dengan nutrisi yang tepat baik makronutrien dan mikronutrien seimbang.

5. Kecukupan waktu istirahat

Anak harus memiliki waktu tidur yang cukup sesuai usianya.

Waktu tidur anak yang dianjurkan:

- Usia1-2 tahun perlu 11-14 jam tidur
- Usia 3-5 tahun perlu 10-13 jam tidur
- Usia 6-12 tahun perlu 9-12 jam tidur
- Usia 13-18 tahun perlu 8-10 jam tidur

Setelah mengetahui lama istirahat yang diperlukan anak, orang tua membaginya dalam 24 jam keseharian anak. Selain tidur malam, orang tua harus mengingatkan anak untuk tidur siang (napping).

"Saat tidur, terjadi regenerasi sel, sel yang tadinya sakit, habis melawan infeksi, semua diganti saat tidur," jelasnya