Jamiluddin Ritonga Sebut Elit Rekayasa Presiden Tiga Periode untuk Menekan MPR

Jamiluddin Ritonga Sebut Elit Rekayasa Presiden Tiga Periode untuk Menekan MPR

RIAUMANDIRI.CO - Pengamat komunikasi politik M Jamiluddin Ritonga melihat dukungan masyarakat untuk presiden tiga periode hasil mobilisasi para elit. Berbagai elemen masyarakat diciptakan untuk menyuarakan presiden tiga periode.

Pernyataan berupa kebulatan tekad yang mendukung presiden tiga periode ini akan terus digaungkan untuk menekan MPR melakukan amandemen UUD 1945. Kebulatan tekad  itu dirancang seolah-olah murni kehendak masyarakat.

"Para elit yang berada dibalik layar itu akan menggunakan suara kebulatan tekad itu sebagai dasar mendesak MPR melakulan amandemen konstitusi. MPR akan dikondisikan hingga tak berdaya sehingga tak ada dasar lagi bagi MPR menolak amendemen," kata Jamil kepada media ini, Jumat (1/4/2022).

Jamil melihat pola itu sudah dirancang lama. Tahun ini akan dimaksimalkan hingga tujuan amandemen UUD 1945 dapat terwujud.

"Sebab, kalau tahun ini tidak berhasil, maka peluang amendemen konstitusi akan sulit terealisasi. Itu artinya, presiden tiga periode akan gagal," katanya.

Hal tersebut kata Jamil, terlihat dari respon Presiden Jokowi yang memang terkesan berubah. Sebelumnya menolak keras, sekarang hanya menyatakan harus taat konstitusi.

"Ajakan taat konstitusi itu tentu bermakna ganda. Taat konstitusi bisa ditafsirkan yang berlaku saat ini. Kalau ini tafsirnya, maka sudah tertutup untuk presiden tiga periode. Tetapi, taat konstitusi itu  bisa juga ditafsirkan mengikuti setelah diamendemen. Kalau ini tafsirnya, maka pelaksanaan presiden tiga periode juga taat konstitusi," kata Jamil.

Karena itu, Jamil menilai pernyataan Jokowi memberi ruang kepada elit untuk terus mendesak MPR melakukan amandemen konstitusi. Para elit yang ada di belakang layar akan semakin intens memobilisasi masyarakat untuk mendesak MPR mengamandemen UUD 1945.

Upaya para elit itu harus dilawan oleh semua anak bangsa yang pro demokrasi dengan merapatkan barisan menolak penundaan pemilu atau presiden tiga periode.

"Mereka pantas dilawan karena penghianat reformasi. Mereka ini tak pantas diberi kekuasaan lebih lama lag karena.akan menghalalkan semua cara. Negara dalam bahaya bila mereka terus berkuasa," tegas pengajar Universitas Esa Unggul itu.



Tags Politik