Bisa Timbulkan Kepanikan, Mulyanto: Hentikanlah Wacana Kenaikan Harga BBM

Bisa Timbulkan Kepanikan, Mulyanto: Hentikanlah Wacana Kenaikan Harga BBM

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta pemerintah berhenti mewacanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyusul naiknya harga migas dunia yang dipicu perang Rusia-Ukraina.

"Berhentilah mewacanakan kenaikan harga BBM ini. Karena hal tersebut akan menimbulkan kepanikan bagi masyarakat," kata Mulyanto kepada media ini, Jumat (25/3/2022).

Untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di berbagai daerah, Mulyanto meminta pemerintah menetapkan pertalite menjadi BBM dalam penugasan.

"Artinya, pemerintah menugaskan Pertamina menyediakan pertalite dengan jumlah dan harga yang ditentukan. Konsekuensinya pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk menutupi selisih harga jual dan harga keekonomian yang ditanggung Pertamina," kata Mulyanto.

Mulyanto menyebut, penetapan ini penting agar masyarakat tidak khawatir akan terjadi kenaikan harga pertalite menyusul kenaikan harga migas dunia yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina.

Selain itu Pertamina juga akan menjadi tenang karena dengan status pertalite sebagai BBM dalam penugasan, maka berarti tersedia jaminan pemerintah atas kompensasi selisih harga keekonomian pertalite dengan harga jual yang ada sekarang ini.

“Penetapan ini sejalan dengan Perpres Nomor 117 tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran BBM tertanggal 31 Desember 2021, yang mengkompensasi 50 prosen BBM pertalite,” terang Mulyanto.

Mulyanto juga mendesak pemerintah untuk mendistribusikan BBM jenis pertalite ini ke seluruh wilayah NKRI dalam jumlah yang cukup. Jangan sampai menimbulkan kelangkaan.

“Kita prihatin dengan kasus antrean minyak goreng juga antrian BBM di Sri Langka yang menimbulkan korban jiwa,” jelas Mulyanto.

Mulyanto menambahkan, kebijakan ini sangat mungkin dilaksanakan. Mengingat kenaikan harga migas dunia juga diikuti dengan meningkatnya penerimaan ekspor negara dari melonjaknya harga komoditas batubara, CPO, tembaga dan juga nikel.

"Jadi tidak ada alasan pemerintah berkelit dengan alasan neraca keuangan negara sedang defisit. Ini soal bagaimana mengelola isi kantong kiri dan kantong kanan,” kata Mulyanto menganalogikan.

Untuk diketahui Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam diskusi daring Economic Outlook, Selasa (22/3) memastikan, bahwa tarif listrik dan harga BBM dalam tahun ini tidak mengalami kenaikan untuk menghindari terjadinya market shock sekaligus mempertimbangkan daya beli masyarakat. Untuk itu Pemerintah akan memberikan dana kompensasi.

Sekarang ini, resminya BBM dalam penugasan yang ada adalah premium. Namun faktanya  BBM jenis ini tidak tersedia di pasar.  Akibatnya BBM (gasoline) murah yang tersedia untuk masyarakyat luas hanyalah BBM umum pertalite.

Sri Mulyani mengatakan hal buruk akan terjadi kepada pertumbuhan ekonomi jika tarif listrik dan BBM naik. Dengan adanya kompensasi tersebut, kata dia, pihaknya akan menghitung kembali dampak dari kenaikan harga komoditas dunia terhadap APBN.



Tags BBM