Sebut Kajati Riau Bagi-bagi Proyek, AMPB Tegaskan Tudingannya Tidak Benar

Sebut Kajati Riau Bagi-bagi Proyek, AMPB Tegaskan Tudingannya Tidak Benar

RIAUMANDIRI.CO - Kepala Kejaksaan Tinggi, Jaja Subagja dituding terlibat bagi-bagi proyek APBD Provinsi Riau tahun 2021/2022. 

Namun, pihak yang menuding itu mengklarifikasi pernyataannya, dan menegaskan tudingan mereka itu tidak benar.

Sebelumnya tudingan tersebut terlihat pada spanduk yang dipasang di pagar Kantor Kejati Riau belum lama ini. Diketahui, pihak yang memasang spanduk tersebut adalah sekelompok orang mengaku mahasiswa, yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pekanbaru Bersuara (AMPB).


Tidak ingin berpolemik, pihak Kejati Riau kemudian melakukan pertemuan dengan AMPB. Kajati Riau Jaja Subagja langsung hadir dalam pertemuan tersebut, dan melakukan klarifikasi.

Usai pertemuan, Kajati memberikan keterangan pers kepada awak media. Dalam keterangannya, Kajati menegaskan kalau tudingan AMPB tersebut tidak benar dan tidak berdasar.

"Saya sudah meng-clear kan kepada pihak-pihak. Saya tidak pernah intervensi dan ikut campur masalah proyek. Justru saya ini mendukung pembangunan  daerah dengan adanya pengawalan di bidang intelijen dan proyek strategis, " ujar Kajari yang didampingi Asisten Intelijen Raharjo Budi Kisnanto dan Asisten Pidana Khusus (Pidsus) Tri Joko.

Dikatakan Kajati, pendampingan yang dilakukan pihaknya bertujuan agar pembangunan tepat waktu, tepat sasaran, serta menjaga kualitas dan kuantitas.

"Kami sudah tekankan berulang kali, kalau ada yang mengatasnamakan Kajati, laporkan ke saya. Itu tidak benar dan tolong kesampingkan," tegas mantan Kajati Gorontalo tersebut.

Hal senada disampaikan Arif Setiawan yang turut hadir dalam pertemuan itu. Dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PPKPP) Provinsi Riau itu, hingga kini tak ada intervensi Kajati Riau terkait proyek di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya.

"Memang tidak ada intervensi dari kajati. Kita kerja sesuai prosedur," singkat Arif. 

Sementara itu, pihak AMPB menyampaikan tujuan mereka melontarkan tuduhan kepada orang nomor satu di Korps Adhyaksa Riau itu. Seperti yang disampaikan Jufri Tanjung yang mendampingi perwakilan AMPB dalam pertemuan tersebut.

Dikatakan pria yang akrab disapa JT itu, pada dasarnya AMPB menyoroti dugaan korupsi yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Mereka meminta agar Kejati Riau melakukan pengusutan.

"Yang jelas adik-adik mahasiswa ingin menuntut Wali Kota dan Agung Nugroho aja. Supaya kasus ini minimal tu diperiksa lah. Terbukti tak terbukti itu kan urusan penegak hukum. Kami minta itu ditindaklanjuti, diperiksa lah mereka," ungkap JT.

Diakui JT, pihak AMPB tidak memegang data valid terkait tuduhan itu.

"Kalau data penegak hukum lah (yang mencari)," kata dia.

Disinggung terkait tujuan AMPB memasang spanduk yang berisi tudingan terhadap Kajati Riau, Jufri memberikan penjelasannya.

"Kalau versi adik-adik mahasiswa ni, minta perhatian ke Pak Kajati supaya tuntutan mereka ini dipenuhi," jelasnya.

"Pejabat-pejabat di luar itu banyak yang jual-jual nama Pak Kajati. Ini yang kita klarifikasi hari ini. Ternyata tidak benar. Kami tegaskan bahwa Kajati setelah kami kroscek, rupanya pejabat-pejabat di luar itu banyak jual nama," sambungnya.

Sementara itu, perwakilan AMPB, Cep Permana Galih berjanji tidak akan lagi menuding Kajati Riau main proyek.

"Gerakan ini akan terus kita lanjutkan. Sampai pejabat-pejabat yang kita tuntut itu diperiksa. Akan tetapi tidak akan menyebut nama Kajati main proyek," janji Cep.

Sebelum menutup konferensi pers tersebut, Kajati Riau kembali menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Bumi Lancang Kuning. Dia meminta peran serta masyarakat, termasuk mahasiswa, agar Negeri Melayu Riau ini bersih dari praktik korupsi.

"Tadi saya juga sudah jelaskan, sepanjang itu alat buktinya kuat, kita akan tindak lanjuti," tegas Kajati.

"Kepada mahasiswa pokoknya kumpulkan dulu, pul data pul baket. Kalau itu ada indikasi yang kuat, akan kita tindak lanjuti. Kalau tidak, kita juga tidak mau menzalimi," pungkas Kajati dan diaminkan Jufri Tanjung dan Cep Permana Galih.



Tags Riau