Pemprov Riau Tetapkan Siaga Darurat Karhutla Hingga November 2022

Pemprov Riau Tetapkan Siaga Darurat Karhutla Hingga November 2022

RIAUMANDIRI.CO - Pemerintah Provinsi Riau kembali menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai 21 Maret sampai 30 November 2022. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor SK Karhutla 653/III/2022 tanggal 21 Maret 2022, dan ditandatangani oleh Gubernur Riau, Senin (21/3/2022).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal di ruang media center BPBD Riau, Selasa (22/3), mengatakan, penetapan status ini dilakukan seiring dengan telah ditetapkannya status yang sama oleh Pemkab Bengkalis, Meranti dan Pelalawan. Dengan penetapan status siaga oleh tiga daerah ini, menjadi dasar penetapan status siaga di tingkat provinsi.

“Hari ini Pemprov Riau tetapkan status siaga Karhutla. SK penetapan status sudah ditandatangani Pak Gubernur Riau kemarin. Penetapan status siaga Karhutla Pemprov Riau ini juga setelah mendapatkan saran dan masukan dari TNI, Polri, Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru,” ujar Edy Afriza.


Dijelaskannya, untuk luasan lahan terbakar sejak 1 Januari sampai dengan hari ini lebih kurang 168.66 hektar. Yakni dengan rincian, Rokan Hulu 3 hektar, Rokan Hilir 3 hektar. Dumai 5,1 hektar, Bengkalis 74,2 hektar.

“Kemudian Kepulauan Meranti 6 hektar, Siak 4,28 hektar, Pekanbaru 3,13 hektar, Kampar 8 hektar, Pelalawan 22,7 hektar.Indragiri Hulu 6,,75 hektar, Indragiri Hilir 32,5 hektar. Sementara untuk Kuantan Singingi tercatat masih nihil,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Karena beberapa wilayah sudah terjadi karhutla, dan menetapkan status siaga daruray Karhutla. Dan daerah yang belum terjadi Karhutla jangan sampai terjadi kebakaran.

“Beberapa daerah telah menetapkan status Karhutla, untuk itu perlu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membakar di wilayah lahan yang mudah terbakar. Dan bagi daerah yang belum terjadi Karhutla agar dipertahankan, jangan sampai terjadi Karhutla,” kata Gubri.