Pemprov Riau Larang Mobil Plat Merah Gunakan BBM Subsidi

Pemprov Riau Larang Mobil Plat Merah Gunakan BBM Subsidi

RIAUMANDIRI.CO - Kendaraan plat merah atau mobil dinas pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se Provinsi Riau dilarang untuk mengisi BBM subsidi. Kecuali, kendaraan untuk pelayanan umum. 

"Plat merah tidak boleh mengisi bio solar. Akan kita sampaikan ke OPD agar tidak menerima bukti pembayaran BBM Bio solar," ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto,  di Ruang Rapat Sekdaprov Riau Lantai VII Gedung Menara Lancang Kuning, Kamis (10/3/22).

Penegasan itu menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran BBM. 


Lebih lanjut, SF Haryanto mengaku, memasuki Bulan Suci Ramadan, angkutan barang sangat tinggi. Untuk itu, permasalahan ini perlu segera ditindaklanjuti. 

"Teknisnya akan dirapatkan lagi. Nanti kita akan ajak Forkopimda, tapi nanti kita usulkan saran kita apa, salah satunya adanya penjagaan dari pihak kepolisian di SPBU, pengawasan kendaraan," ungkapnya.

Ia menerangkan, rapat hari ini merupakan rapat awal untuk membahas materi yang akan disampaikan dalam rapat lanjutan bersama Gubernur Riau dan Forkopimda Riau, untuk mengambil langkah kebijakan lebih lanjut.

"Artinya kita sudah membahas, memang terdapat kelangkaan solar, dan kita lihat di seluruh SPBU ini banyak yang antri. Hasil rapat ini akan kita sampaikan ke Forkopimda untuk mengambil kebijakan," ucapnya. 

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Riau, Tuah Laksamana Negara menjelaskan, berkaitan dengan kelangkaan solar ini untuk daerah krusial seperti daerah perbatasan agar pengirimannya dipercepat sehingga bisa mengurangi kemacetan yang ada.

Ia berharap agar kelangkaan ini tidak semakin mengkhawatirkan masyarakat, agar bisa segera dicarikan solusinya dan barangkali jumlahnya  bisa direvisi.

"Mau tidak mau, kami sudah lakukan juga edaran itu sesuai dengan ketentuan nya. Tapi kan itu tak juga bisa menyelesaikan, masalahnya kuota ini yang jadi problem. Memang kuota ini," sebutnya.

Ia menambahkan, sebenarnya di SPBU itu sudah ada dexlite dan pertamina dex. Menurutnya jawaban untuk mengantisipasinya ada, akan tetapi memang harganya yang tinggi.

"Tapi masyarakat itu lebih suka antri tapi yang penting murah. Tapi kita perlu sosialisasi ke depan mudahan ini cepat dilaksanakan," tutupnya.



Tags Riau