Aktivitas 15 Sekolah di Pekanbaru Dihentikan Akibat Siswa Terpapar Covid-19

Aktivitas 15 Sekolah di Pekanbaru Dihentikan Akibat Siswa Terpapar Covid-19

RIAUMANDIRI.CO - Aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) di 14 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan satu SMAN di Kota Pekanbaru dihentikan sementara pascalaporan adanya guru dan siswa termasuk petugas kebersihan di sekolah tersebut terpapar Covid-19.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis, membenarkan hal itu. Menurutnya, setelah mendapat laporan Dinas Pendidikan Pekanbaru lansung mengambil langkah untuk menghentikan aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah itu.

"Iya. Begitu ada laporan guru atau murid termasuk petugas kebersihan yang terkonfirmasi langsung kita perintahkan untuk ditutup selama tiga atau empat hari," katanya, Rabu (16/2).


Ditanya, apakah untuk sekolah tingkat dasar Disdik juga ada menerima laporan terkait persoalan tersebut, Muzailis mengatakan, sementara belum ada.

"Untuk SD belum dapat laporan. Rata-rata SMP yang dapat laporan kita. SD belum ada laporan. Berarti kan tidak ada terkonfirmasi mereka," jelasnya.

Pengurangan jam belajar kata Muzailis, juga akan dilakukan pada Senin (21/2), termasuk mengembalikan aktivitas PTM hanya 50 persen.

"Jam pembelajaran awalnya 6 jam sekarang kita maksimalkan jadi 4 jam. Sedang kita konsep Surat Edaran untuk ke sekolah. Mungkin dalam waktu dekat kita edarkan ke sekolah," jelasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memang terdapat 14 SMP sederajat yang terpapar covid-19 tahun 2022, di antaranya,
SMP Negeri 1 Pekanbaru dengan jumlah dua orang siswa positif covid-19, SMPN 2 Pekanbaru ada satu siswa positif, SMP Negeri 8 Pekanbaru, satu guru dan satu siswa positif covid-19.

Selanjutnya, di SMP Negeri 9 Pekanbaru terdapat satu siswa dan dua orang guru positif, SMP Negeri 11 Pekanbaru satu guru positif, SMP Negeri 13 Pekanbaru, satu siswa positif, dan di SMP Negeri 14 Pekanbaru, satu siswa positif.

Kemudian, di SMPN Negeri 18 Pekanbaru terdapat dua orang siswa positif,  SMP Negeri 22 Pekanbaru dua siswa positif, SMP Methodist 13 siswa positif, SMP Negeri 10 Pekanbaru satu siswa reaktif, dan di SMP Negeri 7 Pekanbaru ada satu tenaga kebersiahan reaktif covid-19.

Bukan hanya itu, di SMP Negeri 30 Pekanbaru juga terdapat enam siswa  reaktif, dan di SMP Negeri 17 Pekanbaru ada dua orang siswa dinyatakan reaktif Covid-19.

Belasan Siswa Positif di SMAN 8 Pekanbaru

Selain di belasan SMP di atas, di SMAN 8 Pekanbaru juga ditemukan 14 siswa dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Atas kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah favorit itu terpaksa dihentikan sementara. Di mana seluruh siswa melakukan pembelajaran jarak jauh (daring) selama tiga hari, terhitung 16-18 Februari 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol menjelaskan, ditutup sementara aktivitas SMAN 8 Pekanbaru juga dikarenakan banyak siswa yang berkeluh kesah demam, meskipun belum diketahui positif atau tidak. Namun untuk mengantisipasi penyebaran aktivitas sekolah dihentikan sementara selama tiga hari.

"Iya, ada 14 siswa dan guru SMAN 8 Pekanbaru terkonfirmasi Covid-19. Mulai hari ini sampai tiga hari ke depan sekolah kita tutup sementara. Sekolah juga sudah menyurati tim Gugus Covid-19 Kota Pekanbaru melaporkan perkembangan terakhir jumlah siswa yang terpapar Covid 19 di SMAN 8 Pekanbaru,” ujar Kamsol, Rabu (16/2).

“Hasil konsultasi dengan Kapolresta dengan tim Gugus Covid-19 Kota Pekanbaru yang sedang mengikuti rapat dengan Wali Kota Pekanbaru tentang Inmendagri PPKM Level 3, mempersilakan sekolah ditutup selama 3 hari dan surat dari tim Gugus Covid-19 menyusul," tambahnya.

Dijelaskan Kamsol, karena kejadian ini, pihak sekolah sejak hari Minggu sudah melakukan sterilisasi. Hal itu sejalan dengan peraturan yang berlaku dan mengacu kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

"Itu untuk mengantisipasi penularan Covid-99 yang terus meningkat di satuan pendidikan, mulai Rabu-Jumat dilakukan pembelajaran jarak jauh kepada seluruh siswa, dan baru masuk kembali pada 21 Februari mendatang," katanya.

Sementara itu, untuk sekolah yang lain belum ada melaporkan siswa terkonfirmasi positif. Dan proses belajar mengajar tetap mengacu pada kondisi suatu daerah. Mulai dari PPKM level 1 sampai PPKM level 3. Sementara untuk Pekanbaru masuk pada level 3 termasuk Kabupaten Bengkalis.

“Praes belajar mengajar tatap muka pada masa pandemi Covid-19 disesuaikan dengan status suatu daerah. Kalau ada siswa yang terkonfirmasi positif tentu sekolah daring, yang tidak ada sekolah seperti biasa sesuai aturan SKB 4 Menteri,” tutup Kamsol.(mal, nur)