BNI Akuisisi 63,9% Saham Bank Mayora

BNI Akuisisi 63,9% Saham Bank Mayora

RIAUMANDIRI.CO - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bakal mengakuisisi bank PT Bank Mayora. BUMN perbankan ini akan mencaplok 63,92% saham bank yang dimiliki Mayora Group tersebut. 

Berdasarkan prospektus akuisisi yang diterbitkan, Sabtu (22/1/2022), BNI mengungkapkan akan mengambil alih Bank Mayora melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1.029.151.550 yang mewakili 54,9% dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Selain itu, perseroan akan mengambil alih 169,08 juta saham Bank Mayora milik International Finance Corporation (IFC).


BNI berencana mengambil alih Bank Mayora untuk mendukung transaksi digital masyarakat dan juga sejalan dengan transformasi perseroan untuk membentuk suatu bank digital melalui strategi anorganik, yaitu pengambilalihan Bank Mayora, yang selanjutnya akan ditransformasikan menjadi bank digital. 

“Bank Mayora akan menghadirkan solusi digital berbasis ekosistem, khususnya untuk membantu UKM dalam mengakomodir kebutuhan layanan perbankan dan bisnis UKM,” tulis ringkasan rancangan pengambilalihan, dikutip Senin (24/1/2022).

Lalu bagaimana kinerja Bank Mayora? Menilik dari laporan keuangan hingga September 2021, Bank Mayora membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp32,7 miliar per September 2021. Laba Bank Mayora naik 234 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari laba periode yang sama tahun lalu senilai Rp9,8 miliar.

Sementara itu, pendapatan bunga turun 8 persen yoy atau Rp3,7 miliar dan beban bunga ikut menyusut 13 persen yoy menjadi Rp1,7 miliar pada September 2021. Dari sana, pendapatan bunga bersih susut 3 persen yoy menjadi Rp1,9 miliar. Selain itu, Bank Mayora telah menyalurkan kredit sebesar 3,7 triliun hingga September 2021. Angka ini turun 12 persen dari pembiayaan pada Desember 2020 sebesar Rp4,3 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mayora tumbuh 15 persen ytd menjadi Rp7,34 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 42 persen ytd, dari Rp2,09 triliun menjadi Rp2,96 triliun. 

Dengan demikian, total aset Bank Mayora naik 12 persen ytd. Total aset perseroan per Desember 2020 sebesar Rp8,01 triliun naik menjadi Rp9 triliun per September 2021. Selain itu, Bank Mayora juga tercatat mendapatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 3,21 persen secara gross dan 2,09 persen secara net pada September 2021.



Tags Ekonomi