Teknik Direksi bagi Guru Seni Budaya

Teknik Direksi bagi Guru Seni Budaya

Oleh: Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn., M.Pd

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi observasi lapangan, di mana masih banyak guru-guru seni budaya SMPN Siak Hulu Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang belum menguasai keilmuan teknik direksi atau dirigen yang benar.

Hal ini tentu mengakibatkan transfer ilmu kepada peserta didik tidak berjalan secara maksimal. Berdasarkan kepentingan inilah kegiatan pelatihan perlu dilakukan dengan membekali pengetahuan kepada guru-guru seni budaya tentang teknik direksi atau dirigen untuk paduan suara pada tanggal 8 Januari 2022.


Berdasarkan analisis situasi di atas, permasalahan yang  dihadapi mitra, adalah masih rendahnya pengetahuan teknik direksi atau dirigen pada guru-guru seni budaya di SMPN Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Padahal, teknik direksi adalah adalah salah satu materi pembelajaran seni budaya (seni musik) yang harus diajarkan kepada siswa.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kompetensi guru perlu dilakukan pelatihan teknik direksi kepada guru-guru seni budaya, agar tugas guru dalam mentransferkan ilmu kepada siswa dapat dilakukan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditargetkan dapat dicapai.

Adapun materi yang  disampaikan, meliputi kemampuan seorang dirigen,  sikap badan dan teknik aba-aba. Pemahaman pengetahuan ini diharapkan, dapat membantu guru memperbaiki kualitas pengajaran, meningkatkan profesionalisme guru, meningkatkan kompetensi dan rasa percaya diri guru dalam  mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dibidang pendidikan seni musik.

Metode pendekatan dan penerapan IPTEK; dalam pelaksanaan PKM dengan tahapan penjelasan materi,  metode praktik dan tanya, sedangkan transfer IPTEK yang dilakukan pada tiap tahap pada prinsipnya setiap informasi dan inovasi yang diterima dilakukan dengan prosedur sebagai berikut; kerja sosialisasi program, menyapaikan recana kegiatan, menyusun rencana kegiatan, dan memyampaikan materi secara daring kepada yang diberi pelatihan, partisipasi mitra dan program keberlanjutan.

Direksi

Istilah direksi atau dirigen sudah lazim didengar. Dirigen, adalah seorang yang bertugas untuk tampil dan bertindak sebagai pemimpin langsung dalam pertunjukan sebuah orkes atau paduan suara (Prier, 2016). Dalam seni musik, mendireksi atau dirigen merupakan suatu kegiatan memimpin lagu dengan memberi aba-aba gerakan tangan menggunakan pola-pola tertentu sesuai dengan tanda birama kepada kelompok paduan suara atau pemain musik pada saat membawakan suatu karya musik sehingga dapat menghasilkan sajian musik yang diinginkan (Widia, 2019).

Menurut Prier (2016), paduan suara adalah kelompok penyanyi (biasanya terlatih) yang membawakan lagu secara bersama-sama, baik dalam satu suara maupun lebih, baik dengan musik pengiring ataupun tidak. Bagusnya penampilan dari paduan suara tentunya tidak terlepas dari peran seorang dirigen. Dirigen juga sangat berpengaruh dalam sebuah paduan suara, karena dirigenlah yang mampu menghubungkan emosi antara pemusik ke penyanyi serta pendengar. Menjadi dirigen yang baik tentunya diperlukan pengetahuan tentang teknik direksi agar dapat memimpin lagu dengan baik dan benar.

Direksi atau dirigen juga dipelajari pada materi seni musik untuk mata pelajaran seni budaya di SMP. Sehingga dalam praktiknya guru harus dapat mengajarkan kepada siswa bagaimana cara memimpin lagu sesuai dengan aturan pola gerakan-gerakan tangan berdasarkan teknik direksi yang benar. Gerakan ini diawali dari proses memulai lagu hingga mengakhiri lagu. Adapun materi penting dalam teknik direksi diantaranya yaitu: kemampuan melakukan sikap siap, teknik memulai menyanyikan lagu, teknik aba-aba  selama memimpin paduan suara dan menutup lagu.
        
Target yang ingin dicapai dalam program pengabdian kepada masyarakat ini, adalah meningkatkan pengetahuan guru-guru seni budaya SMPN Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tentang teknik direksi. Sehingga, dapat mengajarkan kepada siswa teknik direksi atau dirigen yang benar dan para siswa dapat memahami dan mempraktikkan dalam memimpin paduan suara sesuai dengan teks lagu dan pola birama yang benar.***

*Penulis merupakan Dosen Tetap Pendidikan Sendratasik FKIP UIR