Harga Perak Menguat Gara-Gara Omicron

Harga Perak Menguat Gara-Gara Omicron

RIAUMANDIRI.CO - Pada Selasa (21/12/2021) pukul 13.11 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,4128/ons, naik 0,81% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Harga perak menguat siang ini karena kasus Omicron yang makin menggila membuat aset safe haven makin diburu investor.

Omicron semakin meluas, bahkan menjadi varian paling dominan saat ini di Amerika Serikat (AS).


Mengutip data Pusat Pencegahan dan Penyakit AS (CDC), Omicron kini mendominasi hingga 73% kasus baru. Padahal pekan sebelumnya, yang berakhir 18 Desember, hanya 12,6%.

"CDC sebelumnya telah menerbitkan data untuk pekan yang berakhir 11 Desember yang menunjukkan bahwa Omicron mewakili 2,9% kasus, tetapi telah merevisi perkiraan untuk periode tersebut ke atas," tulis CNBC International mengutip lembaga pemerintah itu, Selasa (21/12/2021).

Sementara di Eropa, negara-negara kembali memberlakukan langkah-langkah penguncian (lockdown).

Mulai Minggu, (19/12/2021), Belanda memutuskan untuk melakukan lockdown. Negeri Oranye itu menutup sekolah dan universitas hingga 9 Januari dan seluruh toko bahan-bahan non esensial, bar, dan restoran hingga 14 Januari mendatang.

Bukan hanya Belanda, negara lainnya seperti Prancis, Siprus, Irlandia, Denmark, dan Austria juga memperketat pembatasan sosial. Paris membatalkan kembang api Malam Tahun Baru. Denmark telah menutup teater, gedung konser, taman hiburan, dan museum.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Omicron sudah menginfeksi 89 negara. Gawatnya jumlah kasus meningkat dua kali lipat dalam 1,5 hingga 3 hari.

Penyebaran Omicron menimbulkan kekhawatiran atas prospek pemulihan ekonomi global yang akan melambat. Hal ini membuat para investor memilih aset safe haven untuk lindung nilai aset.



Tags Ekonomi