Gubri Syamsuar Bocorkan Jadwal Baru Peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang

Gubri Syamsuar Bocorkan Jadwal Baru Peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang

RIAUMANDIRI.CO - Peresmian dan pengoperasian jalan tol Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Bangkinang yang ditargetkan akhir tahun ini dilakukan, dipastikan urung terlaksana. Hal itu, lantaran masih ada beberapa titik jalan yang belum selesai pengerjaannya karena adanya kendala pembebesan lahan.

Menanggapi itu, Gubernur Riau, Syamsuar kepada riaumandiri.co tidak menampik penundaan peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang tersebut.

"Insya Allah, jalan tol Pekanbaru-Bangkinang selesai bulan Februari 2022, menurut Dirut HK yang disampaikan kepada saya 2 minggu yang lalu." ujar Gubri, Senin (13/12/2021) pagi.


Diyakini, pada Februari-Maret 2022, jalan tol yang menghubungkan Kota Pekanbaru dan ibu kota Kabupaten Kampar tersebut akan langsung diresmikan dan dioperasikan.

Sebelumnya, Plt Asisten II Setdaprov Riau Aryadi mengatakan, salah satu kendala yang terjadi saat ini pada pembangunan jalan tol Pekanbaru-Bangkinang yakni masih adanya lahan yang belum dibebaskan.

Belum dibebaskannya lahan tersebut dikarenakan masyarakat setempat belum menerima terkait harga yang disampaikan pemerintah. Masyarakat berdalih terdapat perbedaan harga dengan tanah warga lainnya yang juga mendapat ganti rugi.

Dari informasi yang pihaknya dapatkan, hingga saat ini masih ada sekitar 750 meter lahan masyarakat yang belum diganti rugi.

"Selain itu juga ada lahan yang belum dibebaskan didekat pintu tol, lahan tersebut masuk kawasan hutan sehingga harus dibicarakan antara kementerian terkait," sebutnya.

Jalan tol Pekanbaru-Bangkinang merupakan bagian dari koridor penghubung jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tol kedua di Provinsi Riau ini akan menghubungkan Riau daratan dan Sumatera Barat yang diharapkan dapat meningkatkan kelancaran logistik dan mengurangi waktu tempuh perjalanan antarwilayah.

Tol ini merupakan seksi 6 dari ruas tol Pekanbaru-Padang yang membentang sepanjang 254 km. Seksi lainnya di antaranya; seksi 1 Padang-Sicincin 36,15 km, seksi 2 Sicincin-Bukittinggi 38 km, seksi 3 Bukittinggi-Payakumbuh 34 km, seksi 4 Payakumbuh-Pangkalan 58 km, dan Ssksi 5 Pangkalan-Bangkinang 56 km.

Sebagai informasi, pembangunan jalan bebas hambatan ini menerapkan Teknologi Building Information Modelling (BIM) dari tahap perencanaan hingga tahap konstruksi dan merupakan tol pertama yang menerapkan teknologi ini. Penerapan teknologi BIM ini dapat digunakan dalam memperhitungkan segi volume pekerjaan, biaya, maupun jadwal pelaksanaan agar dapat rampung tepat waktu sehingga semakin lebih efisien. Pembangunan jalan tol tersebut juga bekerjasama dengan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya Infrastruktur.

Salah satu wujud nyata yang diberikan dalam memberikan nilai tambah tersebut yakni dengan melibatkan para pengusaha lokal menjadi vendor, supplier dan subkontraktor yang berkualitas sejak awal pembangunan. Dari seluruh vendor, supplier dan sub-kontraktor yang dilibatkan dalam pembangunan ini, 30% di antaranya adalah pengusaha setempat yang berdomisili di Provinsi Riau.

Beberapa cakupan pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan lokal di proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang antara lain yakni pekerjaan tanah, material agregat, beton ready mix hingga beton precast.(nan)