Sukes Bangun SDM

Wako Dapat Penghargaan Nasional

Wako Dapat Penghargaan Nasional

DUMAI (HR)- Walikota Dumai H Khairul Anwar kembali mendapat penghargaan nasional dalam bidang pemabangunan sumberdaya manusia. Penghargaan diserahan Wakil Menteri Keuangan RI  Mardiasmo, yang diterima Asisten III Pemko Dumai Mustafa Kadir.

Penghargaan kategori capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Human Development Index (HDI) diperoleh karena capaian kinerja IPM/HDI Kota Dumai di atas rata-rata Provinsi Riau.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, IPM Kota Dumai mencapai 78,73 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 78,25. Capaian ini masih jauh lebih tinggi dari pencapaian IPM Provinsi Riau. Sudah tentu ini prestasi membanggakan dan sungguh luar biasa.

IPM Kota Dumai merupakan indikator keberhasilan program yang telah dilaksanakan Pemko. IPM/HDI merupakan Indikator Keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia yang didasarkan oleh 3 parameter yang terdiri atas angka harapan hidup, pencapaian pendidikan, serta dayabeli masyarakat/fakor ekonomi masyarakat.

Demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Dumai Marjoko Santoso, akhir pekan ini. Menurut Marjoko, penghargaan ini diberikan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provisi Riau, Kamis (16/4) di Hotel Labersa, Pekanbaru.

Penghargaan diserahan oleh Wakil Menteri Keuangan RI  Mardiasmo diterima Asisten III Pemko Dumai Mustafa Kadir mewakili Walikota Dumai. Hadir pada kesempatan itu Dirjen Dalam Negeri pada Kemendagri, Maliki Heru Santoso dan Bappenas RI, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan undangan lainnya.

Menurut Marjoko, IPM/HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup dengan begitu keberhasilan Pemerintah Kota Dumai meraih penghargaan ini sudah barang tentu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan dalam upaya mewujudkan Visi Dumai 2015.

IPM/HDI digunaan untuk pengukuran hasil kinerja pembangunan manusia baik secara Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia.

"Unsur dasar pembangunan manusia yang pertama adalah Usia harapan hidup. Usia harapan hidup menggambarkan usia maksimum yang diharapkan oleh seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan terhadap manusia harus lebih mengarahkan upaya agar penduduk dapat mencapai pada usia harapan hidup yang panjang," katanya.

Berikutnya adalah pengetahuan, pengetahun atau tingkat pendidikan juga diakui sebagai unsur yang mendasar dari pembangunan manusia. Indikator Pendidikan antara lain angka melek huruf, rata-rata lamanya bersekolah, angka partisipasi sekolah (APS), angka putus sekolah (Drop Out)  dan lain sebagainya.

Selanjutnya, standar hidup layak merupakan indikator yang dilihat dari daya beli meliputi jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pengangguran terbuka, jumlah dan persentase penduduk miskin dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil per kapita.***