Syamsuar Serahkan Bonus Atlet dan Pelatih PON XX dan Peparnas Senin Besok

Syamsuar Serahkan Bonus Atlet dan Pelatih PON XX dan Peparnas Senin Besok

RIAUMANDIRI.CO - Pemprov Riau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau telah menyiapkan anggaran uang pembinaan atau bonus. Kebijakan ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan bagi atlet juga pelatih yang telah sukses membawa nama harum Riau di kancah olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, termasuk bagi atlet NPC Riau.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Boby Rahmat, mengatakan, penyerahan bonus akan diserahkan langsung oleh Gubernur Riau, Syamsuar pada 29 November 2021. Jumlah penerima bonus disesuaikan dengan atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu pada PON Papua dan Peparnas Papua.

“Insya Allah penyerahaan bonus akan diserahkan langsung oleh pak Gubernur. Bonus ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas prestasi yang diperembahkan atlet-atlet Riau dan pelatih yang telah berjuang membawa nama harum Riau, baik di PON maupun Peparnas,” ujar Boby, Jumat (26/11).


Dijelaskan Boby, besaran anggaran yang diterima oleh atlet dan pelatih, berdasarkan pengajuan dan persetujuan dari KONI Riau, sebagai induk olahraga Provinsi Riau. Ia berharap seluruh atlet dan pelatih menerima apa yang telah diberikan oleh Pemprov Riau, melalui pengajuan dari KONI Riau. 

“Usulan penerima bonus atlet dan pelatih itu dari KONI dan NPC. Kita membahasnya bersama dan pada saat penetapa persetujuan penyerahan bonus disetujui oleh KONI. Karena anggarannya ada di Dispora, kita hanya menyiapkan dan memberikan sesuai kesepakatan dengan KONI Riau,” jelas Boby Rahmat.

Disinggung mengenai adanya protes dari pelatih yang menerima bonus sebesar Rp60 juta peraih medali emas, tidak sesuai dengan harapan, dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana pelatih menerima 50 persen dari bonus atlet, Boby menjelaskan sudah disepakati oleh KONI Riau. Selain itu juga adanya pengurangan anggara atau refocusing, akibat dari pandemi Covid-19.

“Usulan dibahas bersana Disporan dan KONI, dibahas bukan keputusan sendiri. Usulan disampaikan pada saat itu kita masih dalam APBD murni, dan terjadi revocusing, TAPD berharap di rasionalisasikan dan disesuaikan,” jelasnya. 

“Kita panggil lagi KONI bagaimana kebijakan TAPD dan didiskusikan dan didudukkan bersama kesepakatan angkanya, artinya tidak membuat keputusan sendiri. Usulan itu disampaikan sebelum APBD ketok palu, dan usulan KONI dan MPC target medali maksimal. Kita sudah sosialisasikan bonus atlet kepada KONI dan NPC, tugas mereka menyampaikan ke anggota,” jelasnya lagi.