APPSI Pekanbaru Sebut Penggusuran Pedagang di Agus Salim Sarat Kepentingan

APPSI Pekanbaru Sebut Penggusuran Pedagang di Agus Salim Sarat Kepentingan

RIAUMANDIRI.CO - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang menggusur ratusan pedagang di Jalan Agus Salim disesalkan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Pekanbaru.

Sebab dalam penggusuran itu, Pemko Pekanbaru tidak melibatkan APPSI Pekanbaru. Di mana APPSI merupakan mitra kerja dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang terdaftar secara resmi di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Sampai dengan penggusuran terjadi Pemko Pekanbaru tidak pernah mengundang kami (APPSI), sehingga banyak hak pedagang yang dirugikan," sebut Ketua APPSI Pekanbaru, Ida Yulita Susanti, Rabu (23/11).


Jumlah pedagang yang ada di Agus Salim sekitar 500 pedagang, namun lapak relokasi yang disiapkan oleh Pemko Pekanbaru hanya 98 lapak. Dan juga 98 lapak itu seluruh pedagang disatukan, sehingga pedagang sayur, daging dan pakaian menjadi satu.

"Pedagang lainnya ada yang diletakan di Pasar Agus Salim, sementara di pasar itu sudah ada penghuninya. Dan sisa pedagang yang lain hingga saat ini tidak jelas gimana nasibnya," jelas Ida menyesalkan.

Penggusuran pedagang, tambah Ida, menyisakan tanda tanya bagi para pedagang, karena sejauh ini yang digusur oleh Pemko Pekanbaru adalah pedagang yang berjualan dari Jalan Jenderal Sudirman sampai Jalan Cengkeh.

Sementara dari Jalan Cengkah yang menuju Jalan Ahmad Yani tidak digusur, padahal masih satu kawasan Pasar Agus Salim.

"Ini ada apa? kalau mau bangun kuliner malam seperti Malioboro kenapa tidak seluruhnya? Ini menjadi pertanyaan besar," kata Ida heran.

Sehingga para pedagang menduga penggusuran PKL ini sarat dengan kepentingan besar, terlebih yang di gusur hanya setengah dari bangunan atau penghuni Pasar Agus Salim.

"Yang di gusur ini identik dengan bangunan STC Ramayana, jadi cerita seperti Malioboro itu hanya tetek-bengek," singkatnya.