Calon Jemaah Harus Vaksin Booster, Kemenag Bakal Usaha Lobi Arab Saudi

Calon Jemaah Harus Vaksin Booster, Kemenag Bakal Usaha Lobi Arab Saudi

RIAUMANDIRI.CO - Aturan dari Arab Saudi soal vaksin booster bagi jemaah umrah dari Indonesia yang telah mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm bakal dilobi lagi. 

Hal itu diutarakan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Hilman Latief. 

"Iya benar [rencana lobi soal booster]. Ya kan bagusnya gitu kan [dua dosis vaksin saja]. Tapi kita enggak tahu nanti ya," kata Hilman dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (11/10).


Diketahui, Saudi sudah menetapkan empat jenis vaksin sebagai syarat sah bepergian ke negara kerajaan tersebut, yaitu vaksin Pfizer, AstraZeneca, Johnson&Johnson, dan Moderna.

Suntik booster vaksin corona bagi calon jemaah umrah belum masuk dalam rencana pemerintah Indonesia sampai saat ini. Hilman menilai jemaah yang sudah disuntik sebanyak dua kali dosis vaksin Sinovac sudah sepatutnya tak perlu lagi diberikan booster.

"Kan bagusnya tanpa booster dan karantina yang bisa singkat. Asalkan [calon jemaah] mereka bersih dan tak terkontaminasi. Ini soal kedisiplinan," kata dia.

Meskipun demikian di dalam negeri, Hilman menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI soal booster vaksin tersebut. Terlebih lagi, berbagai persyaratan yang dikeluarkan Saudi terkait Umrah belum jelas sampai saat ini.

"Hingga kini persyaratan itu belum detail. Apa aja sih yang utama? Yang implisit itu bahwa yg kurang memenuhi persyaratan itu harus karantina selama 5 hari. Nah ini seperti apa? Ini yang sedang kita dalami. Apa yang kurang memenuhi syarat itu? Apakah sudah vaksin 2 kali tapi belum booster atau seperti apa?" kata dia.