Webinar Literasi Digital: Kreatif Lestarikan Nilai Pancasila di Ruang Digital

Webinar Literasi Digital:  Kreatif Lestarikan Nilai Pancasila di Ruang Digital

RIAUMANDIRI.CO, ROHUL - Kegiatan webinar literasi digital pada hari Selasa, 14 September 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema "Kreatif Lestarikan Nilai Nilai Pancasila di Ruang Digital” dibuka oleh moderator Astrid Anggraeni. Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 10 menit sebelum acara dimulai. Kemudian, moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aptika KEMKOMINFO.

Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu Nalia Rifika, beliau adalah seorang Co-Owner @nrhxnabilia, Blogger @mrsdelonikacom, @escapeplan_id. Beliau mengatakan, saya saat ini mengola bisnis baju musim. Saya juga ngeblog tetapi semenjak 2 tahun yang lalu udah vakum karena punya anak. Sekarang saya sibuk  menjadi konten creator di Instagram.”          


Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah membacakan tata tertib, pada pukul 14.18 moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu ibu Dr. Gushevinalti, M.Si, beliau adalah seorang Dosen Imu Komunikasi dan Penggiat Literasi Digital. Beliau akan menyampaikan materi tentang jaga bersama ruang digital kita. 

Summary : “Tips menjaga ruang digital yang sesuai Pancasila yaitu dengan jaga data pribadi kita, terapkan etika komunikasi di ruang digital, hindari konten negative, bebas depresi namun tidak depresi, dan kenali regulasi yang ada.”

Masyarakat Indonesia menghabiskan waktu rata rata 8 jam di internet. Artiny awaktu produktif habis digunakan di internet. Era digital membawa perubahan yang sangat besar . perkembangan era digital menjadi sumber informasi sekarang bahkan siapapun bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna. Terkadang kita menyangkainternet bisa menjadi media yang bisa menyediakan apapun untuk kita, tetapi kenyataannya ternyata media internet juga tidak selalu baik dan indah. Ada banyak sekali kejahatan cyber di internet. 

Dalam survei Digital Civility Index (DCI) untuk mengukur tingkat kesopanan digital global, Indonesia menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara. Dari total 32 negara yang disurvei pun Indonesia menduduki peringkat bawah yakni urutan ke-29. Hal hal yang merusak ruang digital di Indonesia. Kita harus cakap bermedia sosial agar peringkat seperti ini tidak ada lagi melekat di Indonesia. Mari kita waspadai Sebagian hal hal yang merusak Kesehatan ruangdigital kita, yaitu Kesehatan, bullying, sexual content, dan self-harm. Pemerintah membebaskan ruang digital dari konten negative  dilakukan dengan  Langkah Upstream, yaitu kampanye lawan hoaks, dan Gerakan literasi digital nasional. Yang kedua middle stream, yaitu kominfo melakukan penangganan konten negative lewat monitoring dan bekerjasama dengan sosial media platfoms. Yang ketiga ialah downstream, yaitu kominfo Bersama dengan polri melakukan penegakan hukum terutama pada pembuat dan penyebar hoaks dan ujaran kebencian.

Tips menjaga ruang digital yang sesuai Pancasila yaitu dengan jaga data pribadi kita, terapkan etika komunikasi di ruang digital, hindari konten negative, bebas depresi namun tidak depresi, dan kenali regulasi yang ada. Pengguna memiliki kuasa dan peran penting membangun sistem kewargaan digital melalui kompetensi teknis & berpikir kritis.

Pada pukul 14.42 narasumber pertama selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 14.44 moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu bapak Dr. Beginer Subhan, beliau adalah seorang Dosen dan Akademisi. Beliau akan menyampaikan materi tentang mengulik fitur keamanan di aplikasi dan media sosial.

Summary : "Penggunaan internet diindonesia sangat banyak menyebabkan adanya dampak negative. Untuk itu perlu adanya pengamanan dengan password yang kuat habungan dari karakter, huruf, dan angka.”

Pengguna internet di Indonesia sangat luar biasa banyak. Hal ini mempunyai dampak positif dan dampak negative. Positifnya masyarakat kita sudah mempunyai akses mencari informasi. Internet Sehat atau Internet Safety atau Cyber Safety adalah sebuah bentuk keamanan saat mengakses internet. Penggunaan internet secara berhati-hati, mengakses informasi yang baik-baik dan tidak mengakses hal-hal yang berbau negatif.

Tiga langkah dalam menjaga password yaitu gunakan kombinasi selain nama dan tanggal lahir, gunakan bantuan password manager manager untuk mengingat password, dan gunakan veritifikasi dua Langkah. OTP (One Time Password): kode verifikasi berupa angka yang digunakan sebagai autentifikasi untuk mengakses sebuah aplikasi atau transaksi. Perilaku aman bermedia sosial yaitu dengan pastikan foto/video yang diposting tidak akan merugikan diri sendiri atau orang lain, batasi informasi yang bersifat pribadi (data keluarga, alamat, dll), informasi yang bersifat pribadi lebih baik tidak dipublikasikan di halaman yang bisa diakses umum, hindari tawaran penambahan teman, like, dan follower secara instan dan cepat, Hindari konten ilegal, seperti pornografi, perjudian, rasisme, pelecehan SARA. Internet bisa menjadi wadah kreativitas dan inovasi bagi pengguna. Namun, penggunaannya haruslah sehat dan aman, karena internet pun memiliki sisi negative.

Pada pukul 15.06 narasumber kedua selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 15.08 moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu ibu Nirma Herlina, M.Pd, beliau adalah seorang Guru SMP Muhammadiyah, Pengawas SMP DISDIKPORA Rokan Hulu, Ketua Forum TBM Rokan Hulu. Beliau akan menyampaikan materi tentang etika digital.

Summary : “ Perkembangan komunikasi digital menyebabkan komunikasi begitu bebas bahkan antar negara. Dalam ruang digital kita akan berinteraksi dengan banyak perbedaan maka sebaiknya diperlukan etika etika dalam berkomunikasi di dunia digital yang sesuai dengan Pancasila”

Siberkreasi & Deloitte (2020) merumuskan etika digital sebagai kemampuan individu dalam menyadari, menyontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etiika digital dalam kehidupan sehari-hari. Etika merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya (Bertens, 2014: 470). Perkembangan komunikasi digital menyebabkan komunikasi begitu bebas bahkan antar negara. Dalam ruang digital kita akan berinteraksi dengan banyak perbedaan maka sebaiknya ruang digital digunakan dengan baik sesuai dengan landasan Pancasila. Etika digital warga negara Indonesia ialah kita melakukan interaksi dengan tanggung jawab dan kesadaran.

Bagaimana berinteraksi yang santun di dunia digital? Yaitu sopan , mengakses hal-hal yang baik dan tidak dilarang, tidak mengajak kepada ajakan yang tidak baik, jangan menyebar capture percakalan privat ke area publik/orang lain, cermat memilih stiker dan emoji, jangan membawa SARA Karena ini hal yang sensitive, dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak senonoh (tidak sopan). Etika dalam membuat akun, antara lain gunakan identitas asli, gunakan foto profil sendiri, deskripsikan diri/bio tulis dengan baik dan jelas, gunakan Bahasa yang santun dalam profil, tidak menampilkan informasi yang mengandung SARA, ponografi di profil. Kita adalah apa yang kita unggah dalam ruang digital. Jejak digital akan merekam aktifitas kita di dalamnya. Meskipun  interaksi di dunia digital borderless bukan berarti kita bisa sebebasnya berkehendak. Ada sanksi dari masyarakat. Ingat! Ada UU TE.

   Pada pukul 15.27 narasumber ketiga selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 15.30 moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya yaitu bapak Raja Inal Dalimunthe, S.H, beliau adalah seorang Koordinator Da’I Komtibmas Polda Riau Bidang Pemantapan Ideologi Negara. Beliau akan menyampaikan materi tentang menjadi masyarakat Pancasila di era digital.

Summary : “interaksi di ruang digital ialah kita harus menghormati kemajemukan dan demokratis, menjunjung tinggi hak dan kewajibansebagai warga negara, menghormati orang lain, bersifat taa’dul di dunia digital, dan moderat bersosial media”

       Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa. Ideologi di Indonesia ialah Pancasila. Pancasila merupakan lima dasar disepakati bersama oleh bangsa Indonesia melalui founding Father dalam system kehidupan social maupun system kenegaraan. Bagaimana penerapan Pancasila dalam ruang digital? Nilai nilai Pancasila dalam implement tadi terdiri dari nilai dasar: terdiri  5 pancasila, nilai instrumental : nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar, nilai praktis, 

interaksi di ruang digital ialah kita harus menghormati kemajemukan dan demokratis, menjunjung tinggi hak dan kewajibansebagai warga negara, menghormati orang lain, bersifat taa’dul di dunia digital, dan moderat bersosial media. Toleransi di ruang digital yaitu toleran terhadap perbedaan, menghargai sesame, menerima perbedaan, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Multikulturalisme di dalam dunia digital ialah Manusia yang tumbuh dan besar pada hubungan sosial di dalam sebuah tatanan tertentu, dimana sistem nilai diterapkan dalam berbagai simbol-simbol budaya dan ungkapan-ungkapan bangsa. Artinya bahwa simbol-simbol perbedaan ini harus diakui, sehingga dapat dijadikan sebuah kekhasan dan pembeda dengan simbol-simbol yang lain. 

Pemaparan materi selesai pada pukul 15.50, setelah itu pada pukul 15.51 moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-

  1. Rahmi memberikan pertanyaan kepada ibu Dr. Gushevinalti, M.Si 

Q : izin bertanya bu, dunia digital ini memang mempermudah kita dalam segala hal semua hal sudah bisa dilakukan secara online seperti berbelanja, belajar, berinteraksi, bahkan untuk investasi aja sudah bisa dilakukan didunia digital ini, lalu bu pertanyaan Rahmi bagaimana cara kita mengetahui bahwa investasi yang akan kita ketahui ini aman dan tidak judi, karena sekarang ini banyak sekali yang menyatakan bahwa itu saham ternyata perjudian yg dilakukan online, bagaimana menurut ibu akan hal tersebut, terimakasih bu

A : Sebenarnya Sekarang ini dengan kemudahan kita justru harus meningkatkan kewaspadaan. Salah satu yang menjadi kewaspadaan kita ialah financial yang berhubungan dengan teknologi. Pinjaman online yang tidak benar maka kita kan terjebak. Cara agar tidak termasuk ke hal negative itu dengan sering mengecek di websitenya ojk. Kita bisa mencari apakah pinjaman online yang kit atertarik ini sudah ada di OJK. Harus waspada terhadap pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK.

  1. Siti Maimunah memberikan pertanyaan kepada bapak Dr. Beginer Subhan

Q : bagaimana tips mengedukasi orang yang lebi tua dari kita agar bisa menjadi cakap dalam bermedia digital?

A :  Orangtua lumayan sulitdalam mengajarkannyakarena mereka memang lebih sulit menangkap apa yang kita ajarkan. Mau tidak mau perlu kita dampingi. Kita bisa sampaikan kepada mereka jika ada urusan pendaftaran atau aplikasi lebih baik meminta bantuan kita agar lebih aman. Kita harus mendapingi agar aman dalam bermedia digital.

  1. Tirta Wibisono memberikan pertanyaan kepada ibu Nirma Herlina, M.Pd 

Q : bagaimana cara berinteraksi didunia digital bagi orang tua yang tidak mengerti tentang dunia digital atau sosial media?

A : mereka memang butuh proses. Kami pernah datang ke satu rumah ke rumah yang lain untuk mengedukasi digital kepada mereka, bagaimana caranya berinteraksi di dunia digital. Kita punya peran penting dalam mengedukasi hal ini. 

  1. Edi Rajasa memberikan pertanyaan kepada bapak Raja Inal Dalimunthe, S.H

Q : Adakah langkah terbaik untuk meningkatkan toleransi multikultur warga net di indonesia?

A : semestinya semua nilai nilai di Pancasila merupakan hal terbaik yang kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat kita. Kita harus memberikan pemahaman toleransi, di mulai dari diri kita sendiiri terlebih dahulu, lalu kita mengedukasi orang lain. Kita berikan pemahaman itu kepada saudara kita. 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 16.12, selanjutnya moderator kembali menyapa Key Opinion Leader Nalia Rifika. Beliau mengatakan, di sosial media itu penting banget menjaga sopan santun walaupun kita tidak bertemu secara langsung. Gunakan Bahasa yang sopan. Kalau komentar negative yang saya terima, dulu saya ingin membalasnya namun sekarang saya mengabaikannya. Apabla perlu bisa di blokir saja. Mengajarkan orang tua di dunia digital itu memang agak sulit. Kita harus berulang kali menjelaskan kepadanya. “  

Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 16.27 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital!