Webinar Literasi Digital: Jaga Kualitas PJJ di Masa Pandemi

Webinar Literasi Digital: Jaga Kualitas PJJ di Masa Pandemi

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Webinar literasi digital pada siang ini, Rabu, 25 Agustus 2021 dimulai pukul 13.57 yang dibuka oleh moderator, Kartika Sari. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @hannafaridl selaku Host Podcast Informasi Seputar Perkembangan Industri Fashion Muslim Indonesia (modestalk.id). Moderator menyapa dan berbincang dengan key opinion leader pada pukul 14.10.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 14.20 narasumber pertama yaitu, Bayu Wardhana membawakan materi. Beliau adalah seorang Pemimpin Redaksi Independen.id. Materi yang disampaikan adalah “Keterampilan Digital dalam Belajar Daring”.


SUMMARY: Aplikasi pendukung untuk belajar daring siswa yang digunakan pada umumnya adalah Zoom, Google Meet, Google Classroom, Microsoft Teams, Whatsapp dan lain-lain. Aplikasi pendukung belajar seperti rumah belajar, ruang guru, brainly, pintar kita, dan lain-lain.

Keterampilan digital adalah kemampuan secara efektif dan kritis dalam menggunakan, mengevaluasi, dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital. Perubahan cepat terjadi, namun ada keterampilan dasar yang penting dan berguna untuk jangka Panjang. Keterampilan digital membuat kita lebih berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Pandemic mengubah banyak hal seperti belajar online dengan waktu yang lebih pendek, tidak lagi bertemu bapak dan ibu guru dan teman secara langsung, dan kehilangan waktu untuk bermain Bersama. Keterbatasan saat pandemi, harus diubah menjadi kelebihan, aktivitas online dapat digunakan untuk bertemu banyak teman dan belajar banyak hal. 

Perangkat lunak digunakan saat setelah memahami perangkat keras, kita bisa menyesuaikan perangkat lunak apa yang akan kita unduh atau install. Jika perangkat keras terbatas spesifikasinya, kita bisa unduh perangkat lunak yang versi ringan. Seperti Facebook Lite, Opera Mini, dan lain-lain. Pilih perangkat lunak yang tepat dan ringan. Aplikasi pendukung untuk belajar daring siswa yang digunakan pada umumnya adalah Zoom, Google Meet, Google Classroom, Microsoft Teams, Whatsapp dan lain-lain. Aplikasi pendukung belajar seperti rumah belajar, ruang guru, brainly, pintar kita, dan lain-lain. Pemaparan selesai pada pukul 14.40 WIB.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Ida Nyoman Heru, S.T. menyampaikan materi pada pukul 14.44. Beliau adalah seorang Direktur Inmarco.id. Materi yang disampaikan berjudul “Literasi Digital: Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”.

SUMMARY: Tips supaya siswa dapat belajar online dengan sehat dan aman adalah dengan menanamkan motivasi yang kuat, mengkondisikan tempat belajar yang aman dan nyaman, membuat jadwal belajar harian, jangan malu bertanya, dan tetap menjaga Kesehatan selama belajar. Menggunakan aplikasi yang tepat dan terbaru secara rutin dengan meningkatkan keamanan perangkat, menikmati fitur terbaru, meningkatkan kecepatan, dan mempercantik tampilan antarmuka system.

Menurut Kemkominfo, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Untuk pengguna Facebook, Indonesia berada di peringkat 4 dunia. Dengan jumlah pengguna internet yang mayoritas mengunakan jejaring sosial dan berbagai akses informasi maka sangat diperlukan edukasi yang tepat mengenai internet itu sendiri. Pengaruh konten negatif di internet berupa pornografi, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik, cyberbullying, dan kejahatan dunia maya menjadi alasan mengapa diperlukannya sosialisai dan pengenalan mengenai bagaimana perlunya memperkenalkan penggunaan internet yang baik dan sesuai sehingga dapat mengatasi bahaya yang mengancam dari dan konten-konten negatif yang ada. Kemkominfo sendiri berusaha mengubah citra internet menjadi sepenuhnya positif.

Internet Sehat dan Aman (INSAN) adalah suatu program dari pemerintah Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo) dengan tujuan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Proses edukasi dengan memberikan pemahaman yang cukup mengenai penggunaan internet secara bijak sehingga memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negatif dari berinternet, sehingga tercipta masyarakat cerdas dan produktif. Budaya INSAN ditujukan dengan melibatkan peran keluarga, orang tua, guru, dosen, komunitas, asosiasi, lembaga pelatihan, anak-anak, remaja, dan siswa didik. 

Tips supaya siswa dapat belajar online dengan sehat dan aman adalah dengan menanamkan motivasi yang kuat, mengkondisikan tempat belajar yang aman dan nyaman, membuat jadwal belajar harian, jangan malu bertanya, dan tetap menjaga Kesehatan selama belajar. Menggunakan aplikasi yang tepat dan terbaru secara rutin dengan meningkatkan keamanan perangkat, menikmati fitur terbaru, meningkatkan kecepatan, dan mempercantik tampilan antarmuka system. Narasumber kedua selesai memaparkan materi pukul 14.56.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Dewi Sartika, S.Si. pada pukul 14.59. Beliau selaku Kepala SMK Negeri 1 Rimba Melintang. Materi yang disampaikan adalah “Etika Digital Bagi Orang tua”.

SUMMARY: Hal yang harus dilakukan orang tua sebelum mengijinkan anak menggunakan media digital adalah melatih anak menggunakan kata-kata sosial yang sopan, memberikan pemahaman tentang etika dunia maya, dampak, dan kerugian dari pengguna media digital. Dan memastikan anak berada di lingkungan yang positif.

Media digital sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mendapatkan informasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusi informasi. Semakin hari internet semakin dalam mempengaruhi kehidupan manusia dan tidak dapat disangkal bahwa teknologi telah merubah peradapan manusia secara global. Dampak positif penggunaan internet yaitu dapat menyelesaikan masalah dengan mudah, mempercepat komunikasi, memudahkan masyarakat dalam bertukar informasi, dan memermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan dampak negatifnya adalah maraknya penipuan di internet, pornografi, penjiplakan hak cipta, judi online, perdagangan manusia, dan semakin menurunnya empati manusia terhadap sesamanya. 

Penggunaan internet tanpa terkecuali juga memasuki kehidupan keluarga. Orang tua mempunyai peran dan fungsi sentral dalam mendidik dan membentuk kepribadian seorang anak. Untuk meminimalkan dampak negatif akibat penyalahgunaan teknologi digital maka orang tua perlu memahami etika digital. Etika merupakan karakter atau etos individu atau kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Etika bertujuan untuk hidup yang baik dan untuk orang yang ada di dalam institusi yang adil. Internet merupakan sebuah media yang digunakan untuk mengefisienkan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan berbagai aplikasi seperti media sosial, email, web dan lain sebagainya yang dapat menghubungkan seluruh dunia. Etika digital (digital ethics) adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.

Tips mendidik anak di era digital adalah orang tua perlu meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan dan etika penggunaan media digital, membuat jadwal penggunaan media digital seperti laptop, komputer, dan gadget bagi setiap anggota keluarga, menetapkan aturan tentang batasan apa saja yang boleh dilakukan selama menggunakan media digital, mengawasi anak saat menggunakan media digital, menjadi teladan bagi anak-anak dengan menunjukkan tata krama saat menggunakan media sosial atau teknologi digital, menjalin komunikasi dua arah antara orang tua dan anak, membuat aturan yang disetujui oleh anak tentang waktu penggunaan media digital, memberikan sanksi jika anak melanggar peraturan yang telah disepakati dan konsisten terhadap peraturan, menjelaskan alasan tentang diterapkannya aturan/sanksi, jangan menggunakan media digital untuk menenangkan anak, mengingatkan anak pentingnya menjaga privasi selama menggunakan media digital dan bahaya penjahat seksual di internet.

Hal yang harus dilakukan orang tua sebelum mengijinkan anak menggunakan media digital adalah melatih anak menggunakan kata-kata sosial yang sopan, memberikan pemahaman tentang etika dunia maya, dampak, dan kerugian dari pengguna media digital. Dan memastikan anak berada di lingkungan yang positif. Materi oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 15.18 WIB.

Materi keempat disampaikan oleh Abu Hamid, S.Pd.I. Beliau selaku Ketua KPU Kab. Meranti. Pemaparan dimulai pada pukul 15.22. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Pemahaman Budaya Digital di Dunia Pendidikan”.

SUMMARY: Saat ini kita sedang hidup dan menjalani “seleksi alam” dalam sebuah Environtment System berbasis teknologi. Manusia harus cepat dalam beradaptasi teknologi, individu yang tidak siap akan “gugur” sedangkan individu yang mampu beradaptasi dengan cepat akan bertahan menjadi individu yang kuat dan adaptif.

Memasuki Abad ke 21 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat signifikan dan dinamis. Hampir seluruh kalangan masyarakat dalam berbagai lapisan menggunakan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-harinya yang dikenal dengan masyarakat digital. Budaya merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang, yang didasari oleh buah pikiran dan dijadikan kebiasaan. Digital bisa diartikan Virtual (maya)/Cyberspace. Yaitu teknologi berbasis angka yang dijalankan menggunakan piranti lunak. Budaya digital berarti hasil olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia berbasis teknologi digital (virtual atau cyberspace) dalam suatu jaringan internet. Hasil dari Olah pikir tersebut adalah  sebuah konsep atau gagasan yang menggambarkan bahwa teknologi dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berfikir, bersikap dan berkomunikasi sebagai manusia  di lingkungan masyarakat.

Dalam hal kegiatan kegiatan belajar presentasi menjadi hal yang utama buatlah desain yang menarik di usahakan untuk tidak terlalu lama berbicara dalam satu arah buatlah suasana kelas yang aktif dengan berkomunikasi dengan berbagai arah. Kemampuan dan pemahaman mengenai penggunan perangkat teknologi digital harus di miliki seorang tenaga pendidik sehingga mengetahui kelebihan dan kendala perangkat teknologi yang akan digunakan. Misalnya kapasitas memory gadget/komputer sehingga tidak terjadi kendala dalam proses belajar mengajar,  untuk absensi pelaksanaan dengan program e-learning dari sekolah sehingga peserta didik  secara otomatis terdaftar dengan meng klik absensi, dengan menggunakan video confrence seperti google meet dan zoom meeting untuk mempermudah melakukan diskusi.

Setelah memberikan materi di awal  dilanjutkan salah satu cara yang bisa diterapkan adalah dengan memperbanyak diskusi dalam kelas dan buatlah kelompok kelompok kecil, kemudian berikanlah pertanyaan yang menarik untuk di diskusi bersama peserta didik  mudan upayakan beri contoh yang relevan agar  mudah dipahami. Dalam melaksanakan ujian pendidik harus menekankan kejujuran kepada Peserta didik. Penerapan nilai budaya bagi tenaga pendidik dalam pembelajaran online meliputi kreatif dengan membuat materi pembelajaran semenarik mungkin, sopan seperti baik tutur kata, tulisan dan penampilan. toleran dengan tidak mengangkat isu SARA, cermat maksudnya adalah tepat waktu dan materi yang disampaikan. Ramah seperti menarik perhatian peserta didik, dan terakhir ulet dengan tidak mudah menyerah. Materi keempat selesai dipaparkan pada pukul 15.45 WIB.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

 

  1. Devi Maria Panjaitan memberikan pertanyaan kepada Bayu Wardhana.

Q : Bagaimana cara mendampingi anak agar baik dan bijak di media sosial karena khawatir dengan jejak digital yang ditinggalkan secara negatif atau positif? Kemudian bagaimana menanamkan karakter dan etika berkomunikasi terhadap generasi atau anak-anak ditengah era digital saat ini dan agar terhidar dari perilaku bullying? Apakah kita perlu melaporkan kepada pihak yang berwajib, atau kita tetap diam saja? 

A : Ketika anak sedang bermain game kita bisa ikut bermain, menanyakan cara bermainnya, cara bertemu dengan temannya. Setidaknya anak merasa ditemani dan menanamkan nilai-nilai dan karakter, karena tidak bisa disebutkan hanya dengan nasehat saja, akan lebih efektif ketika ditambahkan dengan contoh. 

 

  1. E. Mariani memberikan pertanyaan kepada Ida Nyoman Heru, S.T.

Q : Bagaimana menurut Bapak jika kita masuk ke sebuah fitur selalu diminta data pribadi dan lokasi, Apakah data kita tersebut di retas. Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?

A : Secara prinsip jika aplikasinya resmi maka ada di Google Play, data yang telah terdapat di penyedia saja biasanya aman, karena sudah teruji dan terverifikasi. Kita harus mengaktifkan two factor authentification. 

 

  1. Widya Anggelina memberikan pertanyaan kepada Dewi Sartika, S.Si.

Q : Bagaimana dengan anak anak yang sudah bekerja karena kekurangan kecukupan perekonomian dan membeli kuota internet setiap hari? Bagaimana pendapat Ibu  bagi anak anak yang sudah bekerja sehingga anak tersebut kurang memerhatikan pelajarannya karena sibuk bekerja?

A : Anak-anak yang sudah bekerja adalah anak-anak yang bertanggung jawab. Ibu himbau kepada anak-anak Ibu, jika kendalanya maka bisa dapat langsung datang ke sekolah untuk mendapatkan fasilitas yang ada di sekolah. 

 

  1. Aan Faishal Jabbar memberikan pertanyaan kepada Abu Hamid, S.Pd.I.

Q : Bagaimana cara tetap terjalinnya nalar-nalar intelektual dalam pembelajaran online? Karena saya lihat dengan adanya pelajaran online, itu mengurangi daya nalar kita sebagai mahasiswa/pelajar, sehingga berdampak pada ketidakpahaman kita akan materi materi tersebut.

A : Kita harus tahu materi apa yang akan disampaikan sehingga kita bisa lebih dahulu mendalami materi apa yang akan disampaikan. 

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 16.10. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, @hannafaridl. Moderator bertanya kepada Key Opinion Leader seputar pengalaman yang dialami dalam menggunakan aplikasi dan pengguna aktif media sosial.

@hannafaridl: Kita perlu mengenalkan kepada anak tentang pelajaran hidup dengan mengaitkan pembelajaran. Kita juga perlu menumbuhkan motivasi belajar kepada anak agar bisa menjaga kualitas anak sebagai masyarakat generasi digital.

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. Pukul 16.26 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!